Baru-baru ini, banyak keluhan dari para pilot yang merasa terganggu akibat sorotan lampu laser lantaran mengganggu penerbangan. Bahkan, perusahaan penerbangan Angkasa Pura II (AP II) membentangkan spanduk peringatan untuk tidak menggunakan laser di sekitar bandara Soekarno-Hatta, apalagi hingga menembakannya ke arah pesawat terbang.
Laser yang seharusnya digunakan untuk keperluan petualangan atau pendakian itu, kini justru sering disalahgunakan. Ada yang digunakan sebagai hiasan kendaraan, bahkan ada yang digunakan untuk pajangan di rumah.”Biasanya orang beli buat dipasang di motor, buat hiasan aja biar keren,” ujar pria berisial M yang jualan laser di pinggir Jalan Cabe Raya samping Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
M sama sekali tidak tahu bahwa laser yang ia jual kerap digunakan oleh oknum-oknum untuk menembak pesawat. “Saya mah cuma jual aja, gak tahu kalau ternyata dipake buat nembak ke pesawat, apalagi sampai ngeganggu pilot,” seloroh pria asal Brebes itu.
M membanderol lasernya dengan harga yang bervariasi, tergantung jarak jauh sorotan laser.
“Kalau yang jarak sorotannya 2 kilometer, harganya Rp 95 ribu. Kalo yang (jarak sorotannya) 3 kilometer, harganya Rp 130 ribu,” tuturnya kepada tangerangonline.id.
Laser yang dijual M kebanyakan bermerk Green Laser Pointer. Jika dicermati, ternyata laser tersebut berfungsi sebagai pointer atau penunjuk saat presentasi.
“Tapi yang beli jarang orang kantoran (untuk presentasi), justru yang banyak beli ya buat modifikasi motor,” tutupnya polos. (Muf)