Baru-baru ini di sejumlah daerah banyak mengunggah video break dance ala koplo. Style baru yang digagas anak-anak kecil dan muda dengan berjoget berbarengan iringan musik dangdut koplo tersebut sedang trend.
Berjoget sudah menjadi budaya Indonesia, mungkin dahulu musim dangdut identik dengan dangdutan di panggung-panggung hajatan. Namun kini perkembangan zaman inovasi, goyang dangdut lebih semarak, misalnya saja “Temon Holik” Komunitas Break dance Koplo. Sekelompok remaja berjoget menampilkan Joget-joget yang menarik itu sedang populer di dunia maya, karena unggahan videonya ditonton banyak orang. Joget gaya tersebut tentunya punya nilai positif bagi generasi bangsa.
Hal yang menjadi nilai posistifnya, berjoget dan bergoyang lebih tertib dan tidak urakan seperti joget-jogetnya orang mabuk sehingga tidak menimbulkan anarkisme. Kemudian, banyak inovasi-inovasi yang lahir dari joget group tersebut.
Seperti yang dilansir di Facebook Teman Holic, asal Joget group atau break dance koplo ini berangkat dari ide Mukhtar Setyo Wibowo, yang berusaha mengangkat image musik dangdut bukanlah musik kampungan, namun bisa membawa resolusi bagi generasi bangsa untuk tidak mabuk-mabukan.
Salah satu komentar di FB yang setuju dengan adanya gebrakan tersebut mengatakan, joget ini untuk mengurangi orang-orang berkelahi atau tawuran saat joget.
“Secara tidak langsung mas Temon ini membantu mengurangi orang berantem saat joget, bahkan setiap aku ngesound atau dangdutan mayoritas pada joget Teman Holic (TH),” komentar Uchiha Huda di Facebook Teman Holic.
Walaupun, saat ini masih banyak anak-anak sekolah yang tawuran, disebabkan anak-anak sekolah tersebut masih kurangnya aktivitas di sekolah. Sehingga budaya tawuran yang mereka yakini masih relevan, walaupun sudah tidak relevan sebenarnya di era saat ini.
(Har)