Beranda Berita Cerita di Balik Kepulangan TKI Mantan Pekerja Saudi Binladin Group

Cerita di Balik Kepulangan TKI Mantan Pekerja Saudi Binladin Group

0

Usman Bin Samiin (38), merupakan salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Madinah, Arab Saudi. Usman beserta 119 WNI lainnya tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) pada Minggu (8/5/2016). Sebanyak 120 WNI tersebut adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang di-PHK (pemutusan hubungan kerja) oleh perusahaan Saudi Binladin Group.

Saudi Binladin Group merupakan perusahaan perluasan area Masjidil Haram, Mekah dan Masjidil Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

“Alhamdulillah saya dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat dan selamat. Saya bekerja di Madinah setahun setengah, selama itu tidak ada masalah. Cuma sejak 4 bulan yang lalu nggak tau ada masalah apa ternyata gaji kami terlambat. Setelah bulan keempat baru keluar, itu pun gaji pokok saja dan kami  tiba-tiba diberhentikan,” katanya kepada tangerangonline.id di Common Use Lounge Terminal 2D Bandara Soetta, Tangerang, Minggu (8/5/2016).

Usman mengatakan, ia beserta pekerja dari berbagai negara lainnya di Madinah merasa cemas karena mendapat informasi bahwa pekerjaan pada Masjid Nabawi diberhentikan menjelang bulan Ramadhan.

“Gaji kami mandek, sudah gitu kami juga dapat informasi bahwa pekerjaan akan diberhentikan sementara waktu pada bulan puasa nanti. Entah benar atau nggaknya, yang pasti 90 persen pekerja Indonesia yang ada disana (Mekah dan Madinah) akan pulang semuanya,” ujarnya.

Usman beserta rombongannya pulang dari Madinah ke Indonesia dengan biaya pribadi.

“Kami pulang dengan biaya sendiri, kita beli tiket sendiri-sendiri. Kemarin tiket Garuda Indonesia, 1.050 Real Saudi,” kata pria asal Yogyakarta, Jawa Tengah ini.

Setelah didata oleh petugas Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Usman dan beberapa WNI lainnya memutuskan menggunakan fasilitas kepulangan yang disiapkan oleh negara.

“Sebagian teman tadi langsung membeli tiket pesawat. Kalau saya sama beberapa teman memilih fasilitas kepulangan yang disediakan pemerintah saja mas, walaupun naik bis juga,” bebernya.

Usman berharap, hak-haknya sebagai TKI yang diberhentikan sepihak dapat ia dapatkan. “Saya berharap, asuransi kami dapat segera dicairkan,” harapnya. (Rmt)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini