
Taklim Remaja di Musholah Al Ikhlas, Puri Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan (Tangsel) mengadakan pengajian rutin bulanan, Minggu (22/5/2016). Pengajian untuk para remaja dari SMP, SMA sampai mahasiswa yang belum menikah ini mengusung tema Sosmed.
Pengajian yang diikuti sebanyak 40 remaja ini diisi oleh Rizki Awal yaitu seorang pendakwah yang bergerak di bidang sosmed untuk mengubah cara pandang remaja tentang sosmed ke arah pandangan yang positif, sehingga mampu menggunakan sosmed dengan bijak. “Karena sosmed itu empat tahun belakangan ini lagi booming dan kita ingin anak- anak ini mindsetnya lebih terarah ke posirif tentang sosmed sehingga mereka bisa menggunakan sosmed itu dengan bijak dan tidak asal upload aja tapi bisa buat dakwah juga,” ujar salah satu pendiri Taklim Remaja, Lia Yogiantoro kepada tangerangonline.id.
Selain itu, Taklim Remaja yang dibentuk pada tahun 2012, setahun setelah Taklim Anak ini merupakan masukan dari ibu-ibu Majelis Taklim Khoirotunnisa yang semangat dan ingin sekali membentuk taklim untuk para remajanya.
“Awalnya kami tak terlalu antusias, karenakan sudah banyak remaja masjid, tapi karena dorongan ibu-ibu yang semangat,bakhirnya kita bentuk taklim remaja dan tak disangka-sangka disambut dengan baik oleh remaja dan orangtua,” tutur Lia.
Salah satu remaja dari SMP Pembangunan Jaya yang mengikuti kegiatan Taklim Remaja Divanya Salsa Yudistari mengatakan, tema yang dipakai dalam pengajian tersebut sangat bagus karena menurutnya kebanyakan dari remaja sekarang hanya menggunakan sosmed untuk chatingan saja.
“Menurut saya tema nya lumayan bagus karena jaman sekarang banyak remaja yang menggunakan sosmed hanya untuk chatting bukan untuk berbagi ilmu pengetahuan agama,” ujar Divanya Salsa Yudistari yang akrab disapa Vanya.
Lia berharap pengajian Taklim Remaja yang mengusung tema sosmed untuk dakwah ini bisa membuat para remajanya menggunakan sosmed dengan bijak, khususnya dalam berdakwah. “Harapan kita dengan beliau berbagi ini, anak- anak bisa mulai terarah dan mau menggunakan sosmed mereka untuk berdakwa secara bijak,” pungkas Lia. (Tan)