PT Angkasa Pura II berencana membangun landasan pacu ke-3 (Runway-3) Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Saat ini perseroan berplat merah itu tengah melakukan pembebasan lahan dan proses pengadaan lahan diperkirakan akan selesai akhir tahun ini.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi mengatakan, Runway-3 sudah sangat dibutuhkan, mengingat pergerakan pesawat, baik lepas landas (take off) maupun mendarat (landing) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) padat.
“Kalau kita menilik apa yang harus dibangun terlebih dahulu, sebenarnya Airside Runway itu menjadi prioritas kami, karena satu penerbangan take off atau landing itu harus ada runway. Kita harus jujur bahwasanya di Soekarno-Hatta saat ini take off dan landing itu berlangsung padat dan mengakibatkan antrian,” katanya kepada wartawan di Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta, Tangerang, Minggu (13/6/2016).
Ia menjelaskan, pergerakan pesawat di Bandara Soetta saat ini adalah 72 pergerakan pesawat per jam dan harus ditingkatkan menjadi 100 pergerakan pesawat per jam.
“Untuk membuat terminal di Soekarno-Hatta itu tidak antri, pergerakannya itu mesti 100. Untuk mencapai 100 (pergerakan) itu, kita harus memperbaiki 2 landasan yang ada. Dilengkapi East cross dan kita lengkapi dengan perbaikan-perbaikan landasan agar pesawat berbadan besar bisa landing disini dan juga kita harus membangun runway 3 yang kita sedang lakukan suatu pembebasan tanah sekarang,” jelasnya.
Dikatakannya, pembangunan Runway-3 dimulai pada awal 2017 dan selesai pada awal 2018. “Kita sekarang lagi pembebasan lahan, mulai dilakukan pembangunan runway 3 mungkin awal 2017, Insyaallah bisa kita selesaikan awal 2018,” katanya.
Pembangunan Runway-3 tersebut membutuhkan lahan kurang lebih 200 hektare dengan panjang 3.000 meter dan lebar 60 meter. Closed runway 500 meter utara runway eksisting dan Stagered ke timur 1.350 meter. (Rmt)