Tigaraksa adalah nama sebuah kecamatan yang sekarang telah berkembang menjadi ibukotanya pemerintahan Kabupaten Tangerang. Bagaimana kisah daerah itu bernama Tigaraksa? Ini tidak lain lantaran adanya keterkaitan dengan asal mula berdirinya Tangerang itu sendiri.
“Nama Tigaraksa tercipta dari asal muasal 3 utusan pada masa kerajaan Kesultanan Banten,” ujar Yadi, warga Penongan, Kecamatan Tigaraksa kepada Tangerangonline.id.
Tiga utusan tersebut yaitu Aria Yudanegara, Aria Wangsakerta dan Aria Santika. “Adapun tugas utama dari ke-3 utusan ini ialah untuk membuat basis-basis pertahanan dari serangan musuh, yang menjadi cikal bakal nama Tigaraksa yaitu Tigaraksasa, tiang tiga sebagai kehormatan untuk mengenang para ketiga Aria utusan dari Kesultanan Banten tersebut,” jelasnya.
Tidak hanya itu, beberapa nama dari utusan itupun dijadikan nama sebuah jalan yang menghubungkan antara Balaraja (tempat bertemunya para raja) dengan Tigaraksa yaitu Jl. Raya Aria Jaya Santika dan Jl. Aria Wangsakara.
Menurut Yadi, wilayah basis pertahanan tersebut dijadikan tempat perkampungan dan tempat pemerintahan. Beberapa penduduk perkampungan dari arah timur banyak yang mengungsi ke daerah tersebut untuk menghindari serangan VOC.
Namun selanjutnya VOC dapat menumbangkan pemerintahan dari ketiga Aria tersebut dan pada saat yang bersamaan pula dibangun tugu prasasti di bagian barat Sungai Cisadane oleh Pangeran Soegri, salah seorang putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten. Tugu prasasti tersebut oleh masyarakat biasa disebut ‘Tanggeran’ yang pada akhirnya di kenal sebagai Tangerang. (Yan)