Menjelang 17 bulan Agustus ke-71, sejumlah pedagang bendera musiman mulai marak menjajakan dagangannya di beberapa ruas jalan dan pusat keramaian. Di antaranya di pinggir jalan trotoar Pasar Lama, Kota Tangerang terlihat para pedagang musiman itu sudah menjajakan dagangan berupa pernak-pernik 17 Agustus dari umbul-umbul bendera merah putih dan lainnya.
Salah satu pedagang, Ferry (37) mengatakan, sudah sekitar satu minggu dirinya berjualan. Menurut dirinya pembeli juga mulai meningkat untuk meramaikan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.
“Sudah banyak pembeli, meski belum sesuai harapan mudah-mudahan mendekati 17 Agustus ini dagangan saya bisa laris terjual,” ungkapnya kepada tangerangonline.id, Senin (1/8/2016).
Menurut bapak asal Kebumen, Jawa Tengah ini dirinya memperkirakan penjualan akan mencapai puncaknya pada minggu kedua Agustus. Dirinya mengakui hampir setiap tahun sengaja berdagang penjualan bendera untuk mengais rezeki musiman.
“Tahun lalu pada Minggu kedua dagangan saya banyak yang membeli, baik secara perorangan maupun borongan,” jelasnya.
Hal senada dikatakan Arif (42), pedagang bendera berasal dari Garut, Jawa Barat ini mengakui baru tiga hari berdagang di daerah itu. Namun untuk berjualan bendera dirinya mengatakan sudah sekitar tujuh tahun.
“Masalah lokasi saya berpindah-pindah mencari lokasi strategis di pusat kota, tapi selalu di sekitar Tangerang saja,” jelasnya.
Menurut dia, hasil berjualan bendera, umbul-umbul, rontek, dan pernak-pernik tujuh belasan lumayan menguntungkan. Pada tahun lalu bapak yang sudah memiliki cucu ini mengakui dari hasil penjualan pernik 17 Agustus dirinya bisa mengumpulkan untung bersih sekitar Rp 5-8 juta.
“Tapi untuk tahun ini kemungkinan keuntungan menurun, menginggat lesunya perekonomian saat ini,” terangnya.
Dia mengatakan, musim tahun ini tidak seramai tahun sebelumnya karena dia dalam sehari hanya bisa menjual antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000, sedangkan tahun sebelumnya rata-rata Rp 400.000 per hari.
“Meskipun demikian tahun depan kami akan datang ke sini lagi karena masih cukup menguntungkan, pembelinya juga masih lumayan banyak,” tandasnya. (ES)