Menjelang Aksi 212 (2 Desember 2016), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat muslim untuk tetap menjaga kebhinekaan. Aksi 212 rawan dimanfaatkan pihak asing yang ingin memecah belahkan Indonesia.
Dicontohkan Jenderal Gatot, sempat ada informasi oknum pimpinan Kostrad menganiaya imam Font Pembela Islam, Habib Rizieq Syihab pada 20 Nevember kemarin di Tanah Abang.
“Setelah saya cek, ternyata itu hanya isu fiktif yang disebarkan melalui situs online milik Australia dan New Jersey Amerika,” bebernya di depan 2 ribuan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat.
Dia mengingatkan bahwa Indonesia sedang diperebutkan oleh bangsa asing di tengah kompetisi global. “Indonesia akan menjadi salah satu penopang energi hayati dunia beberapa tahun lagi, jadi wajar saja jika Indonesia sedang diperebutkan. Tinggal bagaimana kita mempertahankannya,” tutupnya. (tan)