Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta kembali melakukan pemusnahan komoditas pertanian yang terdiri dari hasil tumbuhan dan olahan hewan yang ditegah di Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Sedikitnya 2,2 ton yang merupakan hasil penegahan periode Oktober – Desember 2017 dimusnahkan dengan cara dibakar di Incenerator milik BBKP di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soetta, Tangerang, Senin (29/1/2018)
Adapun yang dimusnahkan tersebut, diantaranya 400 gram benih Kedelai asal Taiwan yang mengandung virus. Meski jumlahnya terbilang sedikit, namun virus yang ada pada bibit tersebut belum pernah ditemukan di Indonesia dan sangat berbahaya bagi pertanian.
Plh Kepala BBKP Bandara Soetta, Eka Darnida Yanto mengatakan, pada benih kedelai tersebut ditemukan Broad Bean Wilt Virus (BBWV) yang merupakan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Kategori A1 golongan 1 yang sangat berbahaya.
“Kendati dilengkapi sertifikat, namun pada saat dilakukan pemeriksaan laboratorium dan fositif mengandung BBWV, dan harus dimusnahkan karena sangat berbahaya bagi pertanian kita,” ujar Eka usai melakukan pemusnahan.
Diketahui, kategori A1 adalah penyakit yang belum ada di Indonesia dan tidak dapat dibebaskan dengan cara perlakuan katantina.
Menurut Eka, BBWV yang terdapat pada kedelai itu dapat mengurangi produksi hingga 50-75% dari total luasan lahan tanam.
“Selain dapat menurunkan produksi, BBWV juga dapat menyerang 180 spesies tanaman lainnya dari 41 famili, antara lain tomat, wortel dan kacang panjang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Karantina Hewan
Risma Juniarti PS mengatakan, pihaknya juga melakukan pemusnahan terhadap 5 ekor burung merpati yang juga asal Taiwan.
“Lima ekor burung merpati tersebut dimusnahkan karena berasal dari area wabah Avian Influenza (AI) yakni Taiwan yang merupakan bagian dari Tiongkok,” ungkap Risma.
Hal ini lanjutnya, sesuai dengan Permentan nomor 44 tahun 2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau Produk Segar Unggas dari Republik Rakyat Cina ke dalam Republik Indonesia.
“Seluruh unggas dan produk unggas yang berasal dari daerah wabah Avian Influenza wajib dimusnahkan. Untuk mencegah wabah AI berulang kembali di Indonesia,” tegasnya.
Selain itu, komoditas pertanian yang dimusnahkan kali ini diantaranya buah kurma asal Mesir sebanyak 93 kg, produk asal hewan dari luar negeri sebanyak 683 kg, vaksin milik PP Pordasi sebanyak 9 vial dan produk pertanian lainnya kurang lebih 1,6 ton. (Rmt)