Rumah Mayjen TNI (Purn) Tatang Zarnudin, ditembaki orang tak dikenal ada Selasa, 30 Januari 2018, sekitar pukul 14.45 WIB.
Menurut Tatang, segala bentuk teror yang dilakukan adalah bertujuan untuk mengintimidasi dirinya beserta keluarga yang telah mengalami tindakan teror
Dalam pertemuan dengan media massa, Minggu, (4/2/18) di kediamannya, dikatakan, bahwa sampai detik ini, pihak keluarga sangat yakin tidak memiliki musuh ataupun persoalan kepada pihak manapun, meskipun banyak orang yang mengaitkan teror ini karena perjalanan politiknya beberapa bulan lalu, yang mewarnai bursa bakal Calon Gubernur Jawa Barat, tetapi dirinya meyakinkan bahwa itu tidak benar.
” Kebenaran tentang motif teror kepada saya dan keluarga akan terungkap, jika pelakunya tertangkap dan siapa dalangnya, jadi kami meminta kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk segera bertindak agar kami mendapatkan keadilan hukum, ” ujar mantan Deputy Basarnas ini di kediamannya, Minggu, (4/2/18).
Bagi Tatang, tindakan teror menggunakan senjata adalah kejahatan besar yang harus menjadi perhatian aparat penegak hukum, jika pelakunya tidak segera tertangkap, maka tindakan teror-teror dikemudian hari akan tumbuh, dikarenakan ketidakmampuan aparat dalam melindungi masyarakatnya.
Dikatakannya, bila teror ini dilakukan untuk membungkam suara pihaknya yang selalu lantang menolak ketidakadilan, dan istiqomah dalam membela kebenaran, maka 1000 peluru-pun tidak akan mampu membungkamnya.
“Saya Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Tatang Zaenudin, ingin menyampaikan kepada kalian yang telah meneror kami, bahwa mulai hari ini, kalian tidak akan dapat tidur dengan nyenyak, karena aparat penegak hukum akan menemukan kalian dimanapun kalian berada saat ini,” tandas mantab prajurit Kopassus ini.
Kronologis Kejadian Penembakan
Kejadian pada
Hari Selasa, 30 Januari 2018
Pukul 14.45
Lokasi kejadian JL. Bukit Pasir No. 49 RT/RW 001/012 Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Pukul 14.45
Istri Tatang sedang duduk diteras depan Paviliun samping rumah, tiba-tiba terdengar suara keras yang membuat Nyonya Tatang lari kedalam rumah memanggil PRT perempuan dan PRT laki-laki.
Kemudian PRT menemukan kaca depan paviliun retak dengan ada lingkaran kecil yang diduga adalah hantaman proyektil peluru.
Pukul 14.50
Nyonya Tatang langsung menghubungi Suami/Pak Tatang yang sedang berada diluar kota dan anak-anaknya.
Pukul 16.30
Setelah keluarga saling berkoordinasi maka keluarga menyimpulkan untuk memberitahu Ketua RT dan keamanan setempat.
Pukul 17.00
Babinsa Kelurahan Pasir Gunung Selatan datang ke lokasi.
Pukul 17.30
Polisi Sektor datang kerumah.
Pukul 18.00
Provos Batalion Kavaleri Tank yang dimintai bantuan tuan rumah datang kelokasi kejadian.
Pukul 18.30
Anggota Polres Depok datang kelokasi langsung melakukan penyelidikan lokasi.
Pukul 19.00
Komandan Bataliyon Kavaleri Tank datang kelokasi kejadian.
Pukul 20.00
Kapolres datang kelokasi kejadian.
Pukul 23.00
Seluruh anggota TNI dan Polri meninggalkan lokasi kejadian.
Pada saat kejadian tidak ada saksi mata yang melihat pelaku melakukan penembakan. Informasi yang diperoleh dari pemilik warung, sebelum terjadi penembakan, ada orang tidak dikenal, yaitu lelaki berbadan tegap dengan memakai jaket, lelaki tersebut belanja diwarung, dan berjalan kaki kearah rumah (lokasi kejadian), lalu 30 menit kemudian berjalan kembali kearah luar (arah jalan raya), orang tersebut bukanlah warga setempat ataupun pernah terlihat oleh warga sekitar.
Menurut siaran pers yang diterima tangerangonline.id, hingga saat ini pihak Kepolisian baru memeriksa lokasi kejadian, namun belum mengirim tim ahli forensik ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mendapatkan kejelasan tentang jenis peluru yang ditembakkan.(MRZ)