Mengawali agenda kunjungan kerja di Singapura, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Persatuan Myanmar Win Myint, di Ruang Bilateral 1, Hotel Shangri-La, Singapura, pada Jumat (27/4/2018).
Pertemuan tersebut sekaligus merupakan pertemuan perkenalan Presiden Myanmar yang baru.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan hubungan baik kedua negara yang sudah terjalin dengan baik dalam waktu yang cukup lama.
“Saya berharap persahabatan ini dapat membawa kebaikan bagi masyarakat kita, bagi kawasan kita, dan bagi dunia,” ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyatakan keprihatinannya terhadap situasi kemanusiaan yang sedang terjadi di Rakhine State serta dampaknya di Cox’s Bazar.
“Kepentingan Indonesia hanya satu, melihat Rakhine State stabil dan damai di mana masyarakatnya termasuk masyarakat Muslim dapat hidup dengan damai,” kata Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi menegaskan kesiapan Indonesia untuk terus membantu Myanmar. Utamanya terkait pemulangan pengungsi dari Cox’s Bazar ke Rakhine State secara sukarela, aman dan terhormat.
Selain itu, Indonesia juga mendorong implementasi rekomendasi Kofi Annan.
Presiden Jokowi juga menyinggung mengenai mulai masuknya pengungsi Rakhine State ke Indonesia.
Di awal pertemuan, Presiden Jokowi tak lupa mengundang Presiden Myint untuk hadir dalam ASEAN Leaders Gathering di Bali, 11 Oktober 2018 mendatang.
Presiden Jokowi menjelaskan pertemuan tersebut ditujukan untuk menunjukkan kerjasama yang solid dan kepemimpinan ASEAN dalam mengelola pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik, kesetaraan dan pencapaian SDGs.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya. (Ed)