Connect with us

Silaturahmi Tokoh Banten, Taufik: Suasana Kebantenan Tidak Boleh Rusak Akibat Politik

Berita

Silaturahmi Tokoh Banten, Taufik: Suasana Kebantenan Tidak Boleh Rusak Akibat Politik

Politik di Banten terus bergerak dinamis. Pasca Pilkada Gubernur, banyak tokoh Banten memiliki pendapat berbeda dan menimbulkan gesekan politis.

“Saya menyadari bahwa akibat dari adanya pemilu. Baik itu persaingan perorangan maupun kepentingan partai. Lantas terjadi semacam kerenggangan antara tokoh-tokoh itu. Sesudah proses politik itu selesai. Saya tidak mau itu terjadi, okelah ada proses politik itu, oleh sebab itu saya tetap ingin suasana Kebantenan itu tetap terjaga,” kata tokoh masyarakat Banten, Taufiequrachman Ruki, Selasa (29/5) saat acara buka puasa bersama di Jalan Islamic Raya, Lippo Karawaci, Tangerang.

Banten sendiri dikatakan Taufik, warganya dikenal egaliter. Artinya, orang Banten tidak pernah membedakan dia keturunan apa, dari mana, dan derajat apa. ” Ciri-ciri orang Banten itu apa yah. Tidak banyak melihat status seseorang, contoh dengan panggilan Ki kepada seseorang, itu menunjukkan sebagai saudara. Meski kita tidak ada hubungan darah,” ujar Taufik.

Taufik mengaku, hari pertemuan di rumah H Iyus (mantan ketua KADIN) ini merupakan pertemuan tokoh lintas, baik tokoh agama, partai politik, tokoh masyarakat dan berbagai latar belakang.

“Pertemuan ini merupakan kopi darat. Dari grup WAG orang Banten. Saya ingin, hari ini menjadikan pemikiran dan akan mampu mengisi pembangunan, keinginan dan kesenjangan yang ada di perkumpulan orang Banten ini,” kata mantan ketua KPK ini.

Taufik menambahkan, masyarakat Banten butuh sebuah identitas yang datang dijadikan rujukan sejarah bagi masyarakat. Pesatnya pembangunan di daerah Banten, dikatakan Taufik, sudah sangat baik. Meskipun demikian, ia mengaku belum puas atas capaian itu. “Kita belum butuh guest house di Banten. Yang masyarakat Banten butuhkan pembangunan infrastruktur, salah satunya musium,” imbuhnya.

Sementara itu H. Iyus Y. Suptandar, BBA mengatakan, Banten masih memerlukan sumber daya manusia (SDM) siap bersaing. Ia mencontohkan, dengan banyaknya orang dari luar Banten di perusahaan dan pemerintahan yang masuk ke Banten. Hal ini menunjumkan masih kekurangan SDM yang handal. “SDM di kita masih banyak kekurangan yah. Harus banyak praktik, dan karya nyata,” kata Iyus.

Iyus menyebutkan, sudah banyak kemajuan Banten saat ini yang berhasil dibangun. “Mungkin, kalau kita masih bergabung dengan Jawa barat, tidak akan ada pembangunan di wilayah selatan Banten, dan juga beberapa wilayah lainnya,” tutur pengusaha Banten ini.

Banten merupakan salah satu daerah yang lahir dari Jawa Barat. Namun, hingga saat ini, Banten belum memiliki simbol Kebantenan,” tandasnya. (Ed)

Continue Reading
You may also like...

More in Berita

Advertisement
To Top