Satu dekade Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tampak semakin maju menjadi kota metropolitan. Peningkatan infrastruktur terus dilakukan baik di bidang pembangunan, pendidikan, kesehatan dan tak terlepas pembinaan sumber daya manusianya. Tak heran beberapa penghargaan diraih Kota Tangsel seperti Kota Layak Anak di tahun 2018. Hal itu tentunya berkat dedikasi pemerintah serta masyarakat Kota Tangsel.
Dibawah pimpinan Airin Rachmi Diany, penghargaan Kota Layak Anak 2018 yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Senin (23/7) merupakan kali kedua diraih Kota Tangsel dengan kategori Madya. Malahan, penghargaan itu juga diberikan kepada Walikota Tangsel sebagai Pembina Forum Anak Terbaik.
Penghargaan itu diberikan oleh Menteri PPPA Yohana Susana Yembise kepada Wali Kota Tangsel yang diwakili oleh Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie. Ia pun mengucapkan rasa syukur atas penghargaan yang diraih oleh Kota Tangsel pada tahun ini.
“Alhamdulillah, ibu Walikota mendapatkan penghargaan pembina forum anak terbaik dan Kota Tangsel meraih penghargaan kota layak anak tingkat madya,” ujar Benyamin saat usai acara itu.
Benyamin mengatakan penghargaan Kota Layak Anak 2018 yang diperoleh Kota Tangsel merupakan keberhasilan semua pemangku kepentingan dibawah kepemimpinan ibu Walikota.
“Semoga kedepannya statusnya meningkat dari Madya ke Nindya,” harapnya.
Benyamin mengingatkan penghargaan ini harus menjadi pemacu semangat bekerja semua jajaran Pemkot Tangsel untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Evaluasi harus terus dilakukan secara berkala untuk memantau kekurangan dan kelebihan yang ada.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel, Khairati menjelaskan, penghargaan Kota Layak Anak yang diraih tahun ini statusnya naik dari Pratama ke Madya.
“Semoga penghargaan ini menjadi motivasi dan menambah kepedulian kita tentang hak-hak anak dan kita akan selalu meningkatkan program yang menunjang hal tersebut,” paparnya.
Khairati harapkan, semua pemerintah, dunia usaha, media massa dan masyarakat turut serta bersama membangun Kota Tangsel menuju kota yang nyaman dan layak anak.
Sementara, Menteri PPPA Yohana Yembise menuturkan, tahun ini Kota/Kabupaten berpredikat layak anak meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Terbukti dari 389 peserta pada Anugerah KLA (Kota Layak Anak) 2018, 177 Kokab dianugerahi layak anak.
“Evaluasi Kokab layak anak tahun 2018 diikuti oleh 389 daerah dan yang meraih penghargaan 177 Kokab. Jumlah ini meningkat 50% dari tahun 2017,” katanya.
Anugerah KLA 2018 juga diberikan kepada 10 pemerintah Provinsi sebagai penggerak pengembangan Kota/Kabupaten layak anak. Dua Kota meraih peringkat utama layak anak, peringkat nindya 11 Kota/Kabupaten , madya 51 Kota/Kabupaten dan pratama 113 Kota/Kabupaten.
Dikatakan Yohana, anugerah KLA merupakan kerja keras Pemda dalam pembangunan nasional di bidang pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang didukung oleh lembaga masyarakat, dunia usaha, media serta peran dari forum anak sebagai pelapor dan pelopor. Pemerintah pusat telah menargetkan Indonesia layak anak pada tahun 2030.
“Semua daerah harus layak anak karena target kami adalah tahun 2030 Indonesia layak anak. Perjalanan masih panjang, ini pekerjaan rumah yang besar perlu sinergi dan kerja keras dari pemimpin-pemimpin di daerah,” tuturnya. (ADV)