Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, menyatakan sudah menjalankan sosialisasi dan tetap menjalankan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) KPU, termasuk memberikan hak pilih kepada kalangan milenilal.
Meskipun Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dianggap unik dan dicatat paling rumit oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan beberapa politisi senior Partai Politik (Parpol) yang menjadi peserta pemilu.
Wahyul Furqon, Ketua KPU Provinsi Banten mengatakan, terkait hal tersebut dirinya selalu siap dalam kondisi apa pun yang akan terjadi saat Pemilu 2019 berjalan.
“Bahkan sampai saat ini bersama kawan-kawan dari 8 KPU Kota dan Kabupaten masih menjalankan tahapan-tahapan Pemilu atau sosialisasi, seperti lomba mural dan musik untuk kalangan calon pemilih pemuda,” kata Wahyul, kepada media usai acara sosialisasi Pemilu Serentak dan Malam Penganugerahan Mural Art Compotition KPU Provinsi Banten 2019, Sabtu (16/03/2019).
Wahyul mengakui bahwa saat sosialisasi tahapan pemilu, KPU tidak selalu bisa menghadirkan banyak orang. Dalam satu sosialisasi di kampus, KPU hanya bisa mengundang peserta paling banyak 100 hingga 150 orang saja.
Tetapi, kata Wahyul dari yang hadir diharapkan bisa menyampaikan apa yang KPU sosialisasikan. “Kita harapkan yang datang diundang bisa sosialisasi ke masyarakat juga termasuk para stake holder yang diundang KPU. Minimal menyampaikan kalau 17 April ada Pemilu. Tentukan pilihan dan hindari money politik,” ucapnya.
Untuk kalangan lansia yang dianggap rawan keliru saat melakukan pencoblosan pilihannya. Wahyul mengungkapkan, memang kerap terjadi dari setiap pemilu. Bahkan dari kasus yang ada, dalam satu surat suara ada yang tercoblos hingga 3 kali pencoblosan.
“Setiap penyelenggaraan sudah kerap terjadi salah pencoblosan. Meskipun sah tetapi ada yang mencoblos dalam satu kertas suara 3 kali mencoblos. Ada yang coblos partai, orang (caleg, capres, red) atau gambar partai. Tapi kita tetap melakukan sosialisasi mengantisipasi surat suara yang tidak sah,” tegasnya.
Wahyul menjelaskan, terkait dengan perhitungan suara bisa dimungkinkan hingga pukul 23:00 WIB. Bahkan estimasi waktu tersebut sudah disimulasikan saat di Jogja secara nasional.
Selain itu, kata wahyul perhitungan yang akan dilakukan lebih dahulu adalah perhitungan suara untuk Capres lalu dihitung untuk tingkat DPD-RI dan DPR-RI serta selanjutnya.
“Diprediksi perhitungan suara hingga jam 23:00 WIB. Perhitungan pertama untuk Capres. Saat itu simulasi berjalan lancar,” tukasnya. (ris)
Komentar ditutup.