Dalam beberapa hari terakhir populasi nyamuk sangat banyak. Kehadiran serangga penghisap darah ini tak pernah berhenti mengganggu manusia.
Bahkan beberapa jenis nyamuk dapat menularkan penyakit berbahaya kepada manusia seperti malaria, demam berdarah bahkan dapat menyebarkan Virus Zika.
Terlebih belakangan ini curah hujan sangat tinggi di Kota Tangerang khususnya kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Populasi nyamuk pun kian bertumbuh dengan cepat akibat banyaknya tempat digenangi air.
Di Bandara tersibuk di Indonesia ini, nyamuk dan jentik nyamuk menjadi perhatian khusus. Adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soetta.
Kepala KKP Kelas I Bandara Soetta, dr. Anas Ma’ruf mengatakan, indeks jentik nyamuk di kawasan Bandara standarnya dibawah satu atau nol (tidak ada).
“Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh KKP Soekarno-Hatta dibantu oleh jumantik, angka Container Index (CI) di lingkungan Bandara Soetta bulan Januari adalah 0,06 dan Februari adalah0,02. Hal ini masih dibawah batas maksimal yaitu 1,” kata dr. Anas kepada tangerangonline.id di Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (28/3/2019).
“Container Index Aedes Aegypty pada awal tahun 2019 secara umum dapat dikatakan terkendali sesuai yang dipersyaratkan (kurang dari 1). Hal tersebut berkat kerjasama yang baik antara KKP dan seluruh masyarakat Bandara,” tambahnya.
Meskipun CI jentik nyamuk masih dibawah batas maksimal, dr Anas menyebut pihaknya terus melakukan pemantauan jentik secara berkala dan melibatkan stakeholder.
“Kami dibantu jumantik (juru pemantau jentik) tetap melaksanakan pemantauan jentik di lingkungan Bandara Soetta secara berkala. KKP juga membantu Angkasa Pura II memilih Pest Control yang qualified,” terangnya.
Selain upaya pemantauan lanjut Anas, pihaknya juga membahas permasalahan vektor secara berkala dalam rapat Komunitas Bandara Soetta (Kombata). KKP kelas I Bandara Soetta juga telah menerbitkan Surat Edaran tentang upaya pencegahan penyakit DBD kepada seluruh masyarakat bandara, nomor PV.05.01/3.1/695/2019, tanggal 18 Februari 2019.
“Adapun upaya lain, beberapa waktu lalu kita telah melaksanakan Deklarasi Bersama Masyarakat Bandara untuk melakukan pengendaian vector terintegrasi dilanjutkan penerbitan Surat Edaran Bersama Otoritas Bandara, AP II dan KKP, yang berisi langkah-langkah teknis yang perlu dilaksanakan,” katanya.
“Dimana setiap stakeholders ikut berperan serta menjaga lingkungan (terutama pemberantasan sarang nyamuk) di kantor dan halaman masing-masing,” pungkas Anas. (Rmt)