Connect with us

SDN Gintung 1 Modal Sendiri Beli Meja Kursi

Berita

SDN Gintung 1 Modal Sendiri Beli Meja Kursi

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gintung 1, Desa Gintung, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, setiap tahun modal sendiri dalam memenuhi kebutuhan sekolah.

Kepala SDN Gintung 1, Maman Pandie mengatakan bahwa dengan banyaknya kursi dan meja yang kurang, mengakibatkan konsentrasi belajar murid berkurang.

’’380 siswa dan 12 rombonga belajar (Rombel) Sekolah kami ini membutuhkan bantuan kursi dan meja tempat belajar kelas 1 sampai dengan kelas 6, kami juga sudah sering membeli meja dan kursi, bahkan sudah tiga tahun membeli sendiri dengan dicicil. Namun untuk tahun pelajaran ini kami sanget membutuhkan perhatian pemerintah melalui dinas pendidikan,” ungkap Maman Pindie kepada tangerangonline.id, Senin (9/12/2019).

Untuk itu, pihaknya berharap agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang agar bisa memperhatikan dan mengabulkan keinginan SDN Gintung 1.

“Sebetulnya  kami sudah sering mengajukan proposal untuk Fasilitas belajar, namun belum ada tanggapan sama sekali  dari dinas, harapan kami semoga pemerintah daerah dapat membantu pengadaan meja dan kursi. Pasalnya agar ini bisa segera ditanggapi. Ini semua demi mendukung kondisi belajar mengajar yang baik,” ucapnya.

Selain soal meja dan kursi, pihak sekolah juga telah mengajukan pembangunan ruang kelas baru (RKB) lanjutan lantai atas atau tingkat, karena bangunan lantai dasar yang dibangun oleh dinas bina marga, karena kalau jangka lima tahun tidak dilanjutkan khawatir akan rapuh.

karena murid di sekolah itu semakin bertambah, karena dibelakang sekolah SDN Gintung 1 sudah berdiri perumahan dan otomatis setiap tahun ajaran baru baik pindahan maupun daftar baru ini akan membanjiri sekolah ini.

“Maka kalau tidak diantipasi sarana prasara sekolah dari mulai sekarang kami khawatir, karena untuk membeli dengan menggunakan dana yang ada ini sudah tidak mungkin lagi,” keluhnya.

Maman mengungkapkan, sejak mutasi ke SDN Gintung 1 dua tahun yang lalu, dirinya pernah mengadakan rapat dengan wali murid, dalam rapat tersebut membahan pengadaan sampul buku raport. Akan tetapi ada salah satu wali murid dari LSM menggap pungutan biaya kepada siswa dianggap pungli. Padahal wali murid yang lain sepakat dan dibuatkan berita acaranya. Bahkan di saksikan komite sekolah.

“Nah akhirnya beredarlah dimedia bahwa SDN Gintung 1 pungli, Saya tidak ingin pusing akhirnya uang tersebut kami kembalikan kepada wali murid. Maka dari pengalaman tersebut sampai saat ini kami tidak berani membebani wali murid. Bahkan setiap tahun di SDN Gintung tidak pernah mengadakan perpisahaan, ya itu tadi segala sesuatu kan butuh dana, sementara dana dari bos tidak bisa mengkaper kegiatan tersebut,” ungkapnya.

Ia berharap adanya bentuk perhatian dari pemerintah daerah, maupun dari dinas terkait. “Kami yakin kalau semua kerjasama baik itu wali murid, lingkungan, pemda dan dinas terkait proses belajar mengajar akan berjalan lancar,” pungkasnya. (Sam)

Continue Reading
You may also like...

More in Berita

Advertisement
To Top