para fans Liverpool di seluruh dunia boleh bersuka cita sebab, tim kebanggaan Mereka Liverpool berhasil menjuarai Liga Premier Inggris menyusul kekalahan 2-1 yang dialami Manchester City di markas Chelsea, Jumat (26/6) dini hari WIB, dan sekarang mereka tidak lagi terkejar di puncak klasemen.
Ini adalah gelar liga pertama bagi The Reds sejak terakhir direngkuh pada tahun 1990, sekaligus menjadi yang pertama di era Liga Premier. Selain itu, Jurgen Klopp merupakan pelatih Jerman pertama yang berhasil memenangkan kompetisi di level tertinggi Inggris.
Total 86 poin dipetik Liverpool berkat 28 kemenangan, 2 hasil imbang, dan sekali kalah. Satu-satunya kekalahan Liverpool terjadi ketika menyambangi Watford dengan skor 03, akhir Februari lalu.
Kekalahan tersebut memang membuat tim asuhan Jurgen Klopp gagal menyamai rekor Arsenal yang juara tanpa terkalahkan dalam satu musim (2003/04). Namun melihat perjuangan tim dan penantian selama 30 tahun, gelar juara Liga Inggris musim ini tetap terasa spesial.
Kesuksesan Liverpool di tangan Klopp tidak terjadi dalam semalam. Sebaliknya, The Reds keluar sebagai kampiun setelah melewati proses panjang dan penantian tiga dekade itu.
Sebelumnya Liverpool terakhir kali menjadi juara pada tahun 1990 saat itu masih di arsiteki oleh pelatih sekaligus legenda hidup Liverpool Kenny Dalglish. Ketika itu, Liga Inggris masih bernama Divisi Utama (First Division). Liverpool keluar sebagai juara dengan 79 poin setelah bersaing ketat dengan Aston Villa.
Sejak saat itu Liverpool tidak pernah menjuarai liga sebelum saat ini, selama tiga dekade klub yang bermarkas di stadion Anfield tersebut menjadi bahan olok-olokan, terutama fans rival abadi mereka Manchester United.
Di saat bersamaan, MU di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson (1986-2013) mendominasi Liga Inggris. MU menjuarai Liga Inggris 13 kali, terbanyak sejak Liga Inggris berubah format pada 1992. Puncaknya, pada musim 1998/99, MU meraih treble winners (Liga Inggris, Piala FA. dan Liga Champions).
Liverpool sendiri pernah menjadi runner-up liga Inggris pada musim 2001/02, 2008/09, 2013/14, dan 2018/19. Diantara ke empat nya salah satu yang masih membekas di benak para fans Liverpool yakni saat musim 2013/2014 melalui insiden terpelesetnya Steven Gerrard saat menjamu Chelsea di Anfield sehingga membuat peluang juara The Reds Sirna dan akhirnya Manchester City yang menjadi juara.
Apa yang terjadi di akhir musim tersebut bisa ditebak: fans Liverpool kembali menjadi bahan olok-olok dan candaan.
Fans Liverpool sendiri tetap memelihara optimisme. Lewat semangat ‘Next Year is Our Year’ (musim depan milik kami) mereka tetap yakin, Liverpool bakal kembali juara Liga Inggris.
Penantian panjang tersebut perlahan mulai terlihat, masuknya Jurgen Norbert Klopp sebagai nahkoda baru Liverpool pada musim 2015/2016 perlahan mulai membangkitkan kekuatan Liverpool yang telah lama tertidur.
Hasilnya setelah empat tahun Klopp mengarsiteki Liverpool, kerja kerasnya membuahkan hasil. Setelah musim lalu meraih treble winners Eropa (Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Super Eropa), dan yang teranyar Liverpool menjadi kampiun Liga Inggris.
Bagaimanapun juga hari ini pasukan Juergen Klopp menegaskan bahwa YNWA bukan You’ll Never Win Again atau You’ll Never Win Anymore seperti yang kerap dikumandangkan oleh suporter klub rival Liverpool.
YNWA adalah You’ll Never Walk Alone. Selamat, Liverpool!