Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Teknik (Komfaktek) Cabang Ciputat demontransi Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) Senin (13/7/2020).
Koordinator Lapangan (Korlap) mengatakan Doni, dalam aksi ini pihaknya menyoroti Belanja Tak Terduga (BTT) yang digunakan untuk percepatan penanganan wabah covid-19 yang bersumber dari APBD Pemkot Tamgsel tahun Angaran 2020 hasil direfocusing.
“Anggaran BTT untuk penanganan Covid-19 di Tangsel itu menghabiskan uang rakyat sebesar 151 Miliar . Menurut data yang kami himpun, dari 151 Miliar baru terserap sekitar 24 MIliar. Serapan anggaran itu dilakukan oleh beberapa OPD dan kecamatan. Tapi dalam hal ini Pemkot Tangsel tidak menginformasikan rincian anggarannya dipergunakan untuk apa saja.” ujar Doni saat diwawancara dilokasi.
Doni melanjutkan, menurutnya, Pemkot Tangsel sebagai badan publik seharusnya bisa mengelola dan menyediakan informasi kepada publik secara berkala dan mudah di akses tanpa terkecuali, apalagi menyakut hajat orang banyak.
“Karena, besarnya alokasi APBD yang digunakan serta pengelolaan yang mendesak dan dalam waktu yang singkat, anggaran tersebut rentan disalahgunakan. Ini malah ditutup-tutupi kepada publik terkesan ada indikasi praktek korupsi,”ujarnya.
Doni menambahkan, pihaknya menduga, tidak transparansinya pemkot Tangsel terkait rincian penggunaan anggaran tersebut membuat publik berasumsi ada indikasi anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan politik pada Pilkada tahun 2020 kedepan.
“Jika memang pemkot tangsel tidak memberikaan klarifikasi dan melaporkan anggarannya dalam waktu 1 minggu, kita akan melakukan aksi lanjutan dengan menggerakan massa sebanyak-banyaknya,” tegasnya.(Ban)