Home Berita Dalang Cilik Asal Ngawi Pukau Pengunjung Taman Mini di Malam 1 Suro

Dalang Cilik Asal Ngawi Pukau Pengunjung Taman Mini di Malam 1 Suro

0
Dalang Cilik asal Kota Ngawi, Bernadio Aditya Prayogo tampil memukau di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. (ist)

Dalang Cilik asal Kota Ngawi, Bernadio Aditya Prayogo tampil memukau di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, dalam menyambut Tahun Baru Hijriah atau 1 Muharram 1445 H.

Menampilkan lakon Babat Alas Wanamarta dalam Pagelaran Pakeliran Padat, dia mengawali pertunjukan wayang semalam suntuk oleh Ki Bambang Triatmoko dan Ki Gilang Pandu Permana. Dua dalang senior Jawa Timur itu membawakan lakon Sesaji Raja Suya yang sangat pas dimainkan di malam Satu Suro.

Penampilan Bernadio Aditya Prayoga membuat para penonton terpukau. Terlebih lagi sabetannya yang terlihat lincah dan kemampuannya menguasai alur cerita, runut menjiwai.

Bernadio memang merupakan dalang cilik yang memiliki potensi besar. Tunas muda dalang Indonesia yang sangat membanggakan tumbuh dari Kabupaten Ngawi.

“Masih belajar mas,” ucap Dio singkat kala ditemui wartawan usai pentas, Selasa (18/7/2023) malam.

Kendati merendah, namun prestasinya sudah tidak diragukan lagi. Di kalangan pecinta wayang di Ngawi dan Jawa Timur namanya juga sudah mulai dikenal.

Dalang Cilik asal Kota Ngawi, Bernadio Aditya Prayogo. (ist)

Pemilik nama panggilan Dio ini pernah menyabet Juara 1 Lomba Dalang Bocah tingkat Kabupaten Ngawi. Sementara di tingkat provinsi Jawa Timur, Dio pernah menjadi Juara 2 Lomba Dalang Bocah. Pencapaian itu, diperoleh lewat penampilannya yang semakin matang di usianya yang masih kecil.

Tak hanya itu, bocah kelas IV SDN Karang Tengah 4 Ngawi ini sudah malang melintang dalam berbagai pentas wayang kulit, diantaranya pentas di Hari Jadi Kabupaten Ngawi, dalam rangka Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN), Hari Bhayangkara dan Parade Dalang Bocah.

Di kalangan dalang-dalang di Kabupaten Ngawi, Dio termasuk menjadi harapan tumbuhnya bibit dalang muda. Apalagi Dio tumbuh di lingkungan pecinta seni. Sang ayah, Dwi Rianto Jatmiko yang tak lain adalah Wakil Bupati Ngawi, juga seorang pengemar wayang sejak kecil.

Membawakan Babat Alas Wanamarta, Dio terlihat sangat kuat. Mulai dari cara memainkan wayang, menarikan, hingga sabetannya, terlihat sebagai dalang yang memiliki pengalaman. Ontowecananya, juga menarik untuk seorang dalang bocah.

Lakon Babat Alas Wanamarta, termasuk lakon tua yang tidak mudah dibawakan. Apalagi, dikisahkan para Pandawa masih sangat muda, sehingga pembawaannya juga berbeda dengan Pandawa di kala sudah dewasa.

Babat Alas Wanamarta bercerita tentang berdirinya Amartapura yang merupakan fase prihatin panjang Pandawa Lima yang dikomandoi si sulung Yudhistira. Tapi dari keprihatinan itulah Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula-Sahadewa mendapatkan kemuliaan yang pantas bagi seorang ksatria. (Rmt)