Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menegaskan bahwa di usia Tangsel ke-17, pemerintah akan terus mendorong layanan kesehatan kepada masyarakat, terutama mereka yang sulit menjangkau fasilitas medis.
Benyamin menjelaskan bahwa masih banyak warga yang terkendala akses karena tidak memiliki kendaraan, membutuhkan layanan di malam hari, atau kondisi darurat lain yang menyulitkan untuk datang ke puskesmas.
“Intinya layanan kesehatan harus lebih dekat. Ada yang antar, ada yang jemput. Kita harus hadir untuk mereka,” ujarnya. Di Gedung Serba Guna, Kecamatan Pondok Aren, Kamis, (27/11/2025).
Ia menekankan bahwa fokus pelayanan ke depan bukan lagi sekadar kuratif, tetapi promotif dan preventif. Menurutnya, mengobati berarti warga sudah terlanjur sakit. Untuk itu, pemerintah harus berupaya lebih kuat mencegah penyakit muncul melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
“Masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan ibu hamil, keluhan jantung berdebar, pusing, atau pengecekan kesehatan umum—silakan menghubungi layanan ini. Gratis, karena sudah dibiayai APBD,” jelas Benyamin.
Benyamin menambahkan bahwa, Pemkot juga menyiapkan mobil promosi kesehatan yang membawa peralatan edukasi, materi kampanye, dan alat peraga untuk menguatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan pencegahan penyakit.
“Tekanan utama kita adalah promotif dan preventif. Mencegah orang supaya tidak sakit. Itu yang kita dorong di usia Tangsel ke-17 ini,” kata Benyamin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar, menyampaikan sejumlah capaian transformasi kesehatan yang telah berjalan sepanjang tahun ini.
Seluruh 35 puskesmas dan 860 posyandu di Tangsel kini telah menerapkan layanan primer terintegrasi, mencakup pelayanan mulai dari ibu hamil hingga lansia. Sebanyak 5.000 kader juga telah lulus pelatihan keterampilan dasar.
“Program “Ngider Sehat” turut ditingkatkan menjadi “Ngider Sehat Premium” dengan dukungan 54 bidan, 54 perawat dan 35 dokter. Armada layanan dilengkapi 74 motor dan 10 ambulans keliling berfasilitas USG dan EKG untuk mempercepat intervensi di lapangan,” tegasnya.
Kemudian di tingkat rujukan, RSUD Tangsel ditetapkan sebagai rumah sakit KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, Ureine/Neurologi), didukung dua RSUD lainnya dan 29 rumah sakit swasta. Sementara itu, cakupan JKN di Tangsel telah mencapai 99,9 persen warga.
Untuk program quick win nasional, tambah Allin, sebanyak 518 ribu warga telah mengikuti cek kesehatan gratis, dan penemuan kasus TBC mencapai 107 persen atau 5.258 kasus.
Allin menegaskan bahwa perjalanan menuju Tangsel Sehat membutuhkan kolaborasi dari semua pihak.
“Paradigmanya kini menjaga yang sehat agar tetap sehat. Dengan kebersamaan, kita wujudkan generasi sehat, masa depan hebat,” pungkasnya.

