Home Berita Durahman Berjiwa Pendidik dalam Setiap Jabatan 

Durahman Berjiwa Pendidik dalam Setiap Jabatan 

0

Menjadi camat merupakan jabatan yang tidak pernah terpikir oleh Durachman M.Pd. Lulusan Magister Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ini malah bercita-cita menjadi seorang pengajar.

Namun, tugas dan dedikasi yang diberikannya membuat dirinya kini dipercaya menjadi Camat di Kecamatan Ciputat Timur.

Berawal di tahun 2009, dirinya menjadi Pengawas Pendidikan di Kabupaten Tangerang. Lalu, setelah melamar masuk ke bagian struktural di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ia dilantik menjadi Kepala bidang politik dan hubungan antar lembaga (Kesbangpol) dan menjabat selama 9 bulan.

Masih di tahun yang sama, Durachman mengikuti diklat kepemimpinan di Anyer selama 45 hari yang membuatnya naik jabatan menjadi Sekretaris Badan (Sekban). Namun setelah 2 bulan, Ia terkena mutasi menjadi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabagkesra).

Pada tahun 2010, Airin Rachmi Diany yang telah menjadi Walikota Tangsel memberikan tugas Durachman ke Sekretaris Dinas Sosial Ketenagakerjaan (Sekdisnaker). Barulah Ia dipercaya menjadi Camat Setu dan Camat Serpong di tahun 2011, dan Camat Ciputat Timur di tahun 2015 hingga saat ini.

“Pemkot punya kebijakan supaya camat merasakan memimpin di kecamatan lain,” ungkapnya.

Pengalaman kepemimpinan yang paling diingat Durachman adalah ketika dirinya menjadi Camat di Kecamatan Serpong. Kala itu, Kecamatan dibawah pimpinannya sempat menjadi Kecamatan yang tertinggal.

“Waktu itu lagi program pembuatan E-KTP. Jumlah warga kecamatan Serpong yang bikin E-KTP selalu terendah dibanding kecamatan lain,” katanya bercerita kepada tangerangonline.id di kantor Kecamatan Ciputat Timur.

“Ternyata warga serpong yang datang bikin E-KTP itu mengikuti peraturan lama yakni sesuai jadwal. Ya sudah saya ganti, siapa saja boleh bikin E-KTP setiap hari,” tambahnya.

Durachman pun mengumumkan perihal itu ke setiap Rukun Tetangga (RT) dengan naik Ojek. Strategi tersebut membuat Kecamatan Serpong naik peringkat pembuat E-KTP yang semula perminggu total 250 orang menjadi 600 orang. Hal itu menjadikan Kecamatan dibawah pimpinannya mendapat pujian Walikota Airin Rachmi Diany.

“Saya bangga sekali, perolehan itu diumumkan waktu Apel di kantor Walikota. Rasanya, Alhamdulillah,” katanya dengan wajah sumringah.

Durachman memiliki jurus jitu yang dibagikan kepada tangerangonline.id dan digunakannya ketika menjadi pemimpin Kecamatan yaitu 5K dan Jangan 3K.

“5K artinya utamakan Keamanan, Kebersihan, Ketelitian, Keindahan dan Kekeluargaan. Kalau Jangan 3K artinya Jangan Kurang Disiplin, Jangan Kurang Rapi dan Jangan Kurang Teliti,” ujar Camat asal Balaraja yang disiplin dan tepat waktu itu.

Selain menjabat sebagai Camat, Durachman juga aktif organisasi dan aktif menjadi seorang Dosen. Setiap hari Minggu di Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe, Ia selalu mengajar Guru-guru yang belum S1.

Ia pun memiliki 8 ijazah pendidikan yang pernah ditempuhnya terdiri dari SD, SMP, SMA, D1, D2, D3, S1 dan S2. Kini, ia bercita-cita melanjutkan pendidikan S3.

“Saya pengen S3 cuman waktunya belum sempat. Jadi sekarang saya jalankan amanah dulu, mungkin nanti kalau ada kesempatan baru teruskan pendidikan,” tutup Durachman yang pernah menjadi guru honorer SMP Balaraja dan ketua PGRI. (Ayu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here