Sebanyak 1500 pelaku industri dari berbagai bidang bisnis tumpah ruah di ajang Indonesia E-Commerce Summit and Expo (IESE) 2016. Agenda tersebut diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (27/4/2016).
Rencananya, IESE 2016 berjalan selama 3 hari ke depan atas kerjasama antara Indonesia E-Commerce Assosiation (IdEA) dan Dyandra Promosindo. “IESE 2016 merupakan ajang bagi para pelaku usaha e-commerce yang ingin mencari informasi dan jaringan bisnis. Selama 3 hari ke depan, IESE akan menghadirkan 100 pembicara handal yang siap berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar e-commerce meliputi regulator, pelaku bisnis e-commerce dan bisnis terkait serta UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),” ungkap Daniel Tumiwa selaku Ketua Umum IdEA melalui siaran persnya.
Menurut Daniel, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan di bidang bisnis e-commerce dalam satu dekade terakhir ini. “Kami ingin mendorong Indonesia menjadi negara berbasis ekonomi digital. Sebab potensinya sangat besar sekali dengan melihat perubahan signifikan e-commerce. Dalam konteks ini, salah satu upayanya yakni dengan mengundang 200 stand perusahaan e-commerce dan pendukung, serta 100 stand usaha UMKM di IESE ini,” tandasnya.
Hal tersebut diungkapkan juga oleh Dewan Pengawas IdEA, Edi Taslim. “Di IESE 2016, peserta dan pengunjung bisa merasakan transformasi cara berbelanja di online shop yang berbeda dari konsep pameran itu sendiri. Misi kami adalah memberi edukasi kepada masyarakat luas tentang potensi e-commerce,” jelasnya.
Potensi Indonesia di bidang bisnis e-commerce, kata Edi, didukung dengan peningkatan jumlah pengguna telepon pintar dan infastruktur telekomunikasi internet. “Peningkatan tersebut menjadikan perkembangan e-commerce tidak hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Makassar, dan Medan. Tapi juga di kota lainnya. Sehingga Indonesia berpotensi menjadi negara e-commerce terbesar se-Asia Pasifik,” pungkas Edi. (Muf)
Apakah hari minggu masih buka?