Yayasan Tunanetra Raudhatul Makfufin menjadi lembaga yang pertama kali bisa mencetak Al Quran Braille di Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, tepatnya di Jalan H Jamat Gang Rais, Buaran, Serpong akhirnya mendapat sorotan dari Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) untuk diseriusi dalam tahap pengembangannya baik dari produksinya maupun promosinya.
Al Quran Braille yang diproduksi khususnya untuk penyandang tunanetra terbilang sangat langka dalam produksinya di Indonesia. Sebab bahan baku untuk produksi terbilang sangat mahal, selain itu juga sumber daya manusia (SDM) yang terkadang masih terbatas dalam memproduksi. Maka, berawal dari kepedulian dan mengimplementasikan program pemerintah, Dinkop dan UKM Tangsel akan terus mengembangkan dan mempromosikan produk Al Quran khusus penyandang tunanetra.
Seperti diketahui sebelumnya, dalam acara Hari Jadi Kota Surabaya ke-723 pada 18 Mei 2016, Dinkop dan UKM Tangsel membawa beberapa produk unggulan Tangsel untuk dipamerkan dan dipromosikan di Surabaya. Tak terlepas Al Quran Braille produk dari Yayasan Tunannetra Raufdhautul Makfudin pun dipromosikan agar masyarakat di luar Tangsel mengetahui terdapat produk tersebut dari Tangsel.
“ini pertama kalinya ternyata Kota Tangsel memiliki produk langka yang sangat sakral (Al Quran Braille) untuk penyandang tunanetra. Hal ini perlu diperhatikan oleh kami (Dinkop dan UKM),” ungkap Kepala Dinko dan UKM Tangsel Warman Syanudin kepada tangerangonline.id.
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan Dinkop dan UKM pada produk tersebut, pihaknya akan dipasarkan dan dipromosikan dibeberapa event lainnya agar diketahui bahwa Kota Tangsel memiliki beragam jenis produk wirausaha.
“ke depan giat ini akan dibawa setiap event-event lainnya biar kalangan tahu bahwa Al Quran Braille bagian aneka ragam produk wirausaha dari Tangsel dan selain itu juga untuk pemberdayaan dan peningkatan inovasi penyandang tunanetra,” ujarnya.
Sementara ditempat terpisah, Ahmad, Ketua Pembina Yayasan Raudhatul Makfufin mengapresiasi langkah Pemkot Tangsel dalam mengembangkan produk kewirausahaan terutama produk Al Quran Braille. Baginya, langkah Pemkot Tangsel dapat membantu juga syiar agama Islam.
“Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih sekali kalau Dinas UKM mau berbuat seperti itu mengembangkan langkah ini. Hal ini membantu juga,” ungkap Ahmad saat dihubungi tangerangonline.id.
Dijelaskan Ahmad, produksi Al Quran pada dasarnya sebagai komoditas sosial yang khusus diperuntukan pada penyandang tunanetra. Selama ini, biaya operasi produksi berasal dari donatur-donatur untuk memproduksi Al Quran Braille, setelah itu diberikan kepada penyandang tunanetra secara gratis.
“Kami memang memproduksi Al Quran Braille tapi semata-mata memang untuk yang sifatnya sosial bukan komersial. Ada donatur yang memberikan kepada kami lalu kami produksi untuk diberikan mereka yang tunanetra. Maka dengan adanya Dinas UKM ini, malah menjadi sangat membantu lagi,” ungkapnya.
Masih kata Ahmad, produk Al Quran Braille kini telah terkirim ke berbagai manca negara seperti Singapura, Afrika, Malaysia dan lainnya. (Abi)