Kondisi pembangunan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengundang kegelisahan wakil rakyat. secara kasat mata, sejumlah pembangunan yang sempat tertunda sampai saat ini belum memperlihatkan progres mengesankan.
Bahkan, DPRD Kota Tangsel meminta agar proyek-proyek pembangunan yang belum selesai alias tertunda dan terus menjadi sorotan masyarakat tak boleh terulang. Pemkot Tangsel harus bisa menginventarisasi sejumlah proyek pembangunan tertunda, terlebih yang akan baru dibangun.
Ketua DPRD Kota Tangsel Moch Ramlie mengaku kecewa terhadap kinerja para SKPD dilingkungan Pemkot Tangsel yang dinilai lamban melakukan proses tender untuk percepatan pembangunan di Tangsel ini.
“Mata saya (Ramlie-red) sudah sepet lihat pembangunan di Kota Tangsel yang belum selesai-selesai sampai saat ini,” katanya saat Rapim DPRD, Senin (25/7).
Ramlie pun menceritakan saat dirinya menghubungi Kepala Dinas Tatakota, Permukiman dan Bangunan, Dendy Pryandana terkait tertundanya pembangunan proyek di Kota Tangsel. Dinas Tatakota mengaku bahwa yang menghambat proses pembangunan adanya di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Setelah dapat informasi seperti itu, Ramlie pun menelpon Kepala ULP Tangsel Widodo. Dalam telepon tersebut, kata Ramlie, Widodo mengatakan, proses tender pembangunan sudah sesuai dengan mekanisme. “Saya juga bingung kenapa dua dinas ini saling lempar tanggung jawab terkait tertundanya pembangunan di Tangsel,” ujarnya.
Ramlie pun mengingatkan kepada SKPD agar jangan memperlambat proses pembangunan di Kota Tangsel. “Dewan minta jangan memperlambat proses pembangunan di Kota Tangsel. Karena satu proyek saja tertunda, banyak kepentingan masyarakat yang tertunda,” tegasnya. (Ded)