Home Berita Gedung Tua Bintaro Belum Roboh, Sistem Beban Kejut jadi Upaya Terakhir

Gedung Tua Bintaro Belum Roboh, Sistem Beban Kejut jadi Upaya Terakhir

0

Perobohan gedung tua Bintaro yang terletak di Jalan Boulevard Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) masih terus dilakukan. Rencananya, perobohan ini akan terus dilakukan hingga Sabtu (22/10/2016) dan terhitung sejak melanjutkan perobohan kembali Senin (17/10/2016).

Metode yang digunakan untuk perobohan gedung masih menggunakan metode overloading atau pembebanan. Hingga saat ini beban yang diberikan sudah mencapai 279 ton dari beban yang diprediksikan yaitu 400 ton pasir dan akan terus dilakukan hingga Sabtu nanti.

“Kita akan melakukan pembebanan kembali sebanyak 40 sampai 50 ton perhari dan setiap pembebanan, kami akan terus melakukan monitoring,” ujar Manager Projek PT. Wahana Infonusa, Ari Yudhanto pada konferensi pers di Emerald Club House Bintaro, Jalan Raya Jombang, Sektor 9, Bintaro, Pondok Aren, Tangsel.

Menurutnya, gedung tua merupakan gedung yang sangat kokoh sehingga jumlah beban yang diprediksikan ini merupakan jumlah yang sangat besar dari pada umumnya untuk gedung perkantoran yaitu sebanyak 150 ton.

“Kekuatan ini adalah jauh lebih besar dari kekuatan umum untuk gedung perkantoran, yang hanya membutuhkan beban 1 ton permeter persegi (ton/m2) atau setara 150 ton,” ucapnya.

Kegiatan peruntuhan ini akan dikerjakan setiap malam hari pada hari kerja, yaitu pukul 22.00 sampai dengan 05.00 WIB dan sepanjang hari Sabtu sampai Minggu pagi. Peruntuhan beban kritis hanya bisa dilakukan pada hari Sabtu sampai dengan Minggu pagi karena pada itu akan ada peralatan sensitif getaran yang bekerja di hari kerja.

“Selama melakukan pembebanan, kami selalu melakukan konfirmasi kepada pihak terkait agar ada persiapan pengamanan selama proses pembebanan berlangsung,” jelas Ari kepada awak media.

Ia juga menjelaskan jika beban sudah mencapai 400 ton dan belum ditemukan tanda- tanda runtuh, maka pihak kontraktor dari PT. Wahana Infonusa beserta Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) akan menggunakan sistem beban kejut karena dapat meminimalkan gangguan untuk masyarakat.

“Penggunaan beban kejut adalah alternatif terakhir untuk meminimalkan gangguan pada lingkungan sekitar,” ujar Ari. (Tan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here