Kasipan (50), warga Cipondoh yang mengikuti Ujian Nasional Paket Kesetaraan (UNPK) terlihat begitu bersemangat saat keluar dari ruangan ujian di SMP Negeri 18 Kota Tangerang pada, Sabtu (15/4/2017).
Pria yang usianya sudah tidak muda lagi itu tidak pernah merasakan pendidikan formal di bangku SMA, bahkan SMP.
Namun, semangat juangnya untuk belajar masih tetap tinggi hingga sekarang.
“Aku sudah punya anak dua, bahkan mereka semuanya sudah menikah. Dan kini tinggal di Jepara, Jawa Tengah,” ungkapnya.
Kasipan yang tercatat sebagai siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Insan Cendikia itu, mengaku tak merasa gengsi meski peserta ujian yang lain usianya jauh dibawahnya.
“Aku waktu masih muda tidak punya kesempatan untuk belajar ditingkat SMP dan SMA. Karena jarak yang harus ditempuh untuk mencapai sekolah hingga 7 km dengan berjalan kaki melewati gunung,” ungkapnya.
Maka, dengan adanya kesempatan untuk mengejar ketertinggalan pendidikannya. Kasipan sudah tiga tahun terakhir selalu mengikuti ujian kesetaraan.
“Dua tahun lalu saya kejar paket B, dan sekarang lanjut ke paket C. Mudah-mudahan bisa lulus dengan hasil maksimal,” terangnya.
Saat ditanya apakah akan melanjutkan pendidikannya, Kasipan mengaku tak akan melanjutkan.
“Saya sadar diri, untuk mampu mengingat saja kadang kesulitan, makanya mungkin setelah dari ini saya akan melanjutkan pekerjaan saya yang lama, berdagang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Dinas Pendidikan Kota Tangerang menyelenggarakan Ujian Nasional Paket Kesetaraan (UNPK) untuk jenjang Paket C (SMA) yang diselenggarakan padaSabtu (15/4/2017).
Menurut penuturan Hari Purwanto, Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Kota Tangerang bahwa pada tahun 2017 ada sekitar 3000 siswa yang ikut paket kesetaraan tingkat SMA. (Nji)