Home Berita AirNav Siapkan Navigasi Penerbangan Internasional di T3 Bandara Soetta

AirNav Siapkan Navigasi Penerbangan Internasional di T3 Bandara Soetta

0

AirNav Indonesia menyatakan kesiapan untuk mendukung pengoperasian penerbangan internasional di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) yang rencananya akan beroperasi pada 1 Mei mendatang yang melayani penerbangan internasional Garuda Indonesia.

Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono menyatakan, pihaknya telah siap baik dari sisi fasilitas, SDM dan SOP untuk mendukung pengoperasian layanan navigasi penerbangan internasional dari Terminal 3.

Pelayanan pemanduan di Terminal 3, dilayani secara bersama-sama oleh AMC (Apron Movement Control) di bawah Angkasa Pura II dan unit Tower Kantor Cabang Utama JATSC di bawah AirNav Indonesia.

“Setiap hari, AirNav melayani sekitar 1200 pergerakan pesawat, baik take off dan landing di seluruh Terminal di bandara Soekarno-Hatta. Kami bekerjasama dengan petugas AMC untuk melakukan panduan parkir pesawat di apron,” kata Wisnu di Kantor Angkasa Pura II, Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (25/4/2017).

Kantor Cabang Utama Jakarta Air Trafic Service Centre (JATSC) yang melayani navigasi penerbangan di Bandara Soetta sudah memastikan kesiapan operasional, mengingat saat ini pun Parking Stand yang digunakan untuk Penerbangan Internasional sudah dipergunakan walaupun terbatas (belum menggunakan avio-bridge).

“Dari 1.200 pergerakan movement per hari di Bandara Soetta, Garuda Indonesia memiliki kurang lebih 380 movement per hari, terdiri dari Trafik Domestik 320 movement yg sudah dilayani di Terminal 3, dan Trafik Internasional 60 movement,” ujar Wisnu.

Dari sisi fasilitas, AirNav Indonesia telah mengimplementasikan A-SMGCS (Advance Service Movement Guidance and Control System) level 2 untuk memantau pergerakan pesawat di sisi udara (air side) Bandara Soetta.

Untuk diketahui, A-SMGCS berfungsi untuk memberikan guidance dan control yang lebih presisi untuk posisi setiap pesawat dan kendaraan di movement area dan memberikan kepastian jarak antar pesawat dan kendaraan di darat.

“Penggunaan teknologi ini juga akan mengurangi adanya pengamatan visual dari ATC dan pilot, serta dapat mengotomatisasi routing, guidance, dan control,” katanya.

Teknologi ini disebut dapat meningkatkan kinerja fungsi otomatisasi untuk conflict alert serta informasi untuk solusi penyelesaian, sehingga menjaga tingkat keselamatan yang diperlukan. (Rmt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here