Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak tebang pilih dalam menangani kasus korupsi.
Hal itu ia ungkapkan terkait pencegahan ke luar negeri Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dari PAN, yang sekarang sudah ditahan KPK
“KPK akan kami usulkan, Pak Agus Raharjo, Anda jangan tebang pilih. Yang kecil dihukum, yang gede dibiarkan menggoyahkan kedaulatan negara,” ujar Amien dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Saat itu, Amien menyinggung beberapa nama pengusaha yang pernah berstatus dicegah ke luar negeri oleh KPK, namun akhirnya dicabut, salah satunya Chairman ASG, Aguan yang pernah dicegah ke luar negeri untuk kepentingan penyidikan KPK dalam kasus dugaan suap anggota DPRD DKI Jakarta.
Selain itu, Amien Rais, juga meminta KPK mengusut beberapa proyek pembangunan yang tengah dikerjakan pemerintah, diantaranya proyek Meikarta, kereta cepat Jakarta-Bandung dan proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Setara Institute, Hendardi, mengatakan, sangat wajar jika beberapa kader PAN merasa risau dan resah akibat prilaku Amien Rais dalam kasus korupsi Wakil Ketua DPR dari PAN Taufik Kurniawan.
“Alih-alih membantu Taufik, tindakan Amien Rais yang mempertontonkan lebih sebagai preman politik mendatangi dan menggertak KPK malah bakal menyulitkan posisi Taufik di KPK,” kata Hendardi dalam keterangan tertulis yang diterima tangerangonline.id, Senin (5/11/18).
Menurutnya, semestinya sebagai tokoh yang mengerti hukum, Amin Rais sebaiknya menyarankan atau bahkan membawa dan menemani Taufik memenuhi panggilan KPK yang sudah dua kali dipanggi, bukan malah bersikap arogan dan mengintervensi KPK bahkan melakukan tuduhan terhadap Ketua KPK sebagai telah menjungkir-balikkan keadilan.
“Amin Rais beranggapan seolah-olah Taufik pasti benar dan KPK pasti keliru. Justru dengan sikap semacam itu, KPK yang sudah menahan Taufik, mesti lebih teliti lagi menelisik kemungkinan bahwa uang hasil korupsi itu mengalir ke partai dan tokoh-tokoh partai, tidak terkecuali kepada Amien Rais, yang dalam beberapa kasus namanya juga sempat disebut,” beber Hendardi.
“Sebagai orang tua yang masih berkiprah di politik seyogyanya Amien Rais bersikap hati-hati dan menjadi panutan, khususnya bagi kader PAN serta konsisten dalam ucapan dan sikapnya agar dapat menjadi teladan yg baik. Jangan seperti ketika dipanggil Polda Metro Jaya hanya sebagai saksi kasus Ratna Sarumpaet, Amin Rais seperti kalap menggunakan jurus pendekar mabuk saat tiba dengan membangun opini yg tidak ada kaitan dengan pemanggilannya sebagai saksi termasuk dengan menyudutkan Kapolri, namun ketika selesai diperiksa malah sebaliknya memuji Polisi dengan pujian telah “dimuliakan” dan pujian lain,” tambahnya.
Ia mengatakan, KPK seyogyanya terus maju untuk membongkar kasus Taufik Kurniawan dan kasus-kasus korupsi lainnya. Ia berharap KPK jangan ragu hanya karena gertakan-gertakan advonturir tokoh-tokoh politik.
“Sebab, rakyat akan selalu mendukung dan bersama KPK,” kata Hendardi.(MRZ)