Santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Nurunnisa di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang, Banten, yang dilaporkan hilang beberapa waktu lalu telah kembali ke rumah. Adalah, Annisa Javariana (16).
Annisa ditemukan sang ayah, Bambang Irianto (57) di kawasan Jakarta Pusat beberapa hari lalu.
Bambang mengatakan, Annisa Javariana sudah ditemukan di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9) kemarin dengan Annisa saat ditemukan dalam keadaan sehat, setelah hilang selama 28 hari.
“Kata dia (Annisa) kabur dari Ponpes karena di bullying oleh teman-teman sekolahnya, mungkin karena dia tidak tahan di bullying makanya dia pergi. Sekarang Annisa sudah dirumah dan sudah bersama saya,” kata Bambang saat dihubungi, Senin (23/9/2019).
Menurut Bambang, alasan Annisa kabur dari Ponpes tempatnya mengeyam pendidikan tersebut lantaran kerap mengalami perundungan oleh sesama santri lainnya. Namun hal itu dibantah oleh pihak Ponpes.
Sementara itu pemimpin Ponpes Nurunnisa, Ulyah menjelaskan, pihaknya telah angkat tangan terhadap hilangnya Annisa Javariana, sebab Ulyah menyebut bila perilaku Anisa selama mengeyam pendidikan disana mendapat penilaian yang kurang baik.
Selain itu lanjut Ulyah, keberadaan Annisa di Ponpes itu adalah titipan dari salah satu warga di Desa Bakung Kecamatan Kronjo. Dirinya juga mengaku telah merawat Anisa seperti anaknya sendiri.
“Awal mulanya Annisa di Ponpes karena diantarkan temannya dari Desa Bakung, dan saya terima saja Annisa untuk belajar dan tinggal di Ponpes. Karena saya merasa kasihan terhadap Annisa yang katanya terpisah dari orang tuanya, Annisa tinggal katanya di Jakarta dan sampai ke Kabupaten Tangerang karena tidak tahu jalan,” ujarnya saat ditemui di Ponpes Nuunnisa.
Menuruy Ulyah, sebelum diantar ke Ponpes, Annisa merupakan anak angkat dari warga Desa Bakung yang mengantarkannya ke Ponpes.
“Setelah diangkat anak, katanya bocah itu malas dan hanya makan tidur saja. Terus katanya Annisa juga kabur-kaburan pada saat disitu, akhirnya diantarkan ke Ponpes. Kalau saya kasihan dan menampung Annisa disini yang penting dia belajar dan ngaji yang rajin,” tuturnya.
Ulyah mengungkapkan, setelah beberapa minggu tinggal di Ponpes itu, perilaku Annisa juga tidak mau berubah. Ulyah menyebut jika Annisa kerap pergi tanpa izin, selain itu kepergian Annisa juga tidak dilakukannya pada siang hari saja tetapi juga malam hari.
“Siang, malam tidak ada disini. Saya takut namanya dia anak perempuan saya takut Annisa kenapa-kenapa, dan Annisa hilang juga memang dia pergi sendiri dari sini. Kami sudah berupaya karena memang Annisa dititipkan kesini oleh warga Desa Bakung,” kata Ulyah. (Rmt)