Musim kemarau adalah salah satu yang ditunggu penggemar permainan tradisional layang-layang di seantero Tanah Air. Musim kemarau juga menjadi pertanda baik bagi produsen gelasan layangan.
Berbagai macam jenis produk benang gelasan bertaburan di linimasa jual beli online. Tanpa ketinggalan, toko-toko offline yang menjual benang gelasan layangan dan segala pernak perniknya mulai ramai diserbu pemain layangan.
Nefan Saputra, pemilik toko Nefan Layangan di Kampung Sengkol RT004/002, Muncul, Setu, Tangerang Selatan mengamini hal itu.
Menurut dia, musim kemarau ibarat panen bagi para pedagang layangan dan gelasan. Kendati demikian, Nefan mengakui bahwa tidak setiap musim kemarau sama.
“Musim kemarau tahun 2020, konsumen di toko kami membludak. Namun tahun 2021 rada berkurang dan Insya Allah di tahun ini kembali meningkat pesat,” jelasnya di Tangerang, Rabu (10/8/2022).
Menurutnya di tahun 2021 penjualannya menurun karena faktor cuaca ekstrim yang mengiringi musim kemarau. Sedang musim kemarau tahun 2022, meski masih diwarnai hujan namun penjualannya mulai menggeliat.
Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Jakarta ini paham bagaimana memanjakan pelanggan. Di tokonya, dia tidak saja menawarkan benang gelasan atau layangan, namun juga kelengkapan bermain layangan seperti bladu (penggulung benang) hingga senar pengulur.
“Pemain layangan sudah pintar menentukan ‘senjata’ untuk beradu layangan di langit. Mana produk gelasan berkualitas, mana layangan yang bagus,” ungkap Nefan.
Karenanya, di toko Nefan Layangan selalu tersedia benang gelasan yang paling banyak diburu masyarakat, contohnya produk-produk besutan dari Joksyn.
Ya, di dalam percaturan dunia layangan tanah air, Joksyn memang tercatat sebagai pendatang baru. Namun dalam setiap produksi benang maupun layangan, Gelasan Joksyn tidak pernah main-main.
“Nyaris setiap produk Gelasan Joksyn menggunakan bahan senar impor yang memang lebih kuat dan susah diputus,” ucap Nefan.
Tak kaget, produk Joksyn inilah yang paling banyak dicari pelayang di tokonya. Paling banyak diburu masyarakat yang datang tidak hanya dari seputaran Tangerang, namun juga dari luar kota.
“Tak perlu saya sebut semua, seperti Joksyn Green Monster, Joksyn Bang Jago hingga Joksyn XXX For Player paling banyak diminati. Terlebih belakangan ini Joksyn juga merilis produk berbahan impor namun dijual dengan kocek lebih miring. Sebut saja Joksyn Salome, yang akhir-akhir ini sedang viral. Itu laris manis kayak kacang goreng,” papar Nefan.
Sementara itu tentang pendapatan yang diperoleh, pria santun ini enggan membeberkannya. Namun, ia tetap bersyukur dengan hasil penjualan pernak-pernik permaianan layangan itu.
“Cukup untuk bantu biaya kuliah saya,” pungkasnya sambil tersenyum.
Lain Nefan, lain pula toko layangan milik Barok di bilangan Depok, Jawa Barat. Bedanya, Barok mengaku lebih fokus menjual benang gelasan dan layangan melalui platform toko online. Melalui akun Barok1409, dia mengaku hanya menjual produk-produk berkualitas yang memang banyak dicari masyarakat.
“Hanya ada Gelasan Joksyn, karena memang lebih mudah menjualnya. Soal kualitas produknya sudah tak perlu diragukan deh,” jawabnya ketika dihubungi wartawan.
Menurutnya rating penjualan Joksyn terbilang tinggi. Ratusan produk bisa terjual tiap bulannya. Apresiasi pelayang atas produk yang dijualnya pun luar biasa.
“Rata-rata puas dengan produk Joksyn. Saya berharap, pihak Joksyn tetap konsisten dalam menjaga kualiatasnya,” tutur Barok. (Rmt)