Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sebagai salah satu pintu gerbang utama Indonesia, baru saja meraih akreditasi Airports Customer Experience Accreditation Level 1 dari Airports Council International (ACI).
Pencapaian ini menjadi bagian dari keberhasilan sembilan bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dalam mendapatkan pengakuan internasional atas manajemen pengalaman pelanggan yang telah diterapkan.
Akreditasi ini diberikan kepada bandara yang mampu menjalankan manajemen customer experience sesuai dengan standar dan praktik terbaik di industri aviasi global.
Terdapat delapan aspek yang menjadi fokus penilaian, yaitu Service Design/Innovation, Airport Culture, Airport Community Collaboration, Customer Understanding, Governance, Operational Improvement, Measurement, dan Strategy.
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan bahwa industri aviasi nasional mampu bersaing di tingkat global.
“Akreditasi yang diraih sembilan bandara InJourney Airports ini merupakan bentuk pengakuan dari dunia internasional terhadap manajemen customer experience yang telah dijalankan dengan baik,” kata Faik Fahmi dalam keterangan resminya, Rabu (12/2/2025).
Pencapaian ini lanjutnya, menunjukkan bahwa industri aviasi di dalam negeri mampu bersaing di tingkat global untuk menuju level yang lebih tinggi lagi dalam menghadirkan customer experience terbaik bagi pengguna jasa di bandara.
Dari total 33 bandara di kawasan Asia Pasifik yang meraih akreditasi ini, sepuluh di antaranya berlokasi di Indonesia.
Sembilan bandara dikelola langsung oleh InJourney Airports, sementara satu bandara, Hang Nadim Batam, dikelola melalui PT Bandara Internasional Batam.
Bandara Soekarno-Hatta
Keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta dalam meraih akreditasi ini tidak terlepas dari transformasi yang dilakukan oleh InJourney Airports sejak 2024.
Faik menjelaskan bahwa transformasi ini mencakup tiga pilar utama, yaitu Premises, People, dan System.
“Transformasi Premises di Bandara Soekarno-Hatta sudah terlihat di Terminal 3 yang kini memiliki nuansa jauh lebih baik dengan suasana tropis yang menjadi salah satu identitas Indonesia, baik di area interior maupun eksterior,” jelas Faik.
Perubahan signifikan juga terlihat dalam pengaturan suhu di Terminal 3, yang kini ditargetkan berada di kisaran 21-22 derajat Celsius, lebih baik dibandingkan suhu sebelumnya yang berkisar 25-26 derajat Celsius.
Selain itu, Terminal 2 juga mengalami transformasi dengan hadirnya Terminal 2F yang dikhususkan bagi jemaah umrah dan haji.
“Keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta meraih akreditasi prestisius ini menandakan transformasi yang dijalankan InJourney Airports berada di jalur yang benar untuk membawa bandara sebagai wajah kebanggaan bangsa,” tutur Faik Fahmi.
Dengan akreditasi ini, Bandara Soekarno-Hatta dan sembilan bandara lainnya di Indonesia menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan, menjadikan perjalanan udara di Indonesia semakin nyaman dan berkelas dunia. (Rmt)