Herry Wahyudi, salah satu instruktur Rifat Drive Labs berbagi tips ‘Eco-Driving’ dalam berkendara kepada tangerangonline.id.
Pada dasarnya, metode Eco-Driving adalah cara berkendara yang hemat, aman, nyaman, dan ramah lingkungan. Setidaknya ada 2 prinsip dasar dalam Eco-Driving yaitu Safety Driving dan Defensive Driving.
“Safety Driving mencakup segala persiapan sebelum berkendara, termasuk kesiapan fisik, baik fisik pengendara atau fisik kendaraan. Seorang pengendara harus memahami kondisi tubuhnya sebelum berkendara, apakah tubuhnya sehat dan mampu berkendara atau tidak.
Sementara itu, pengendara juga harus memahami karakteristik sistem kontrol kendaraannya. Kan tiap kendaraan punya sistem kontrol yang berbeda-beda,” ungkapnya saat ditemui di salah satu area latihan berkendara di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (25/2).
Sedangkan Defensive Driving, lanjut Herry, adalah hal-hal yang harus dilakukan seorang pengendara saat sedang berkendara.
Saat menemui jalan yang menurun, Herry menyarankan agar segera melepas gas. Sebaliknya, ketika jalan menanjak, pengemudi sebaiknya mengantisipasi jarak tanjakan itu untuk menambah gas.
“Kalau menanjak, dari jauh sudah tambah gas. Jangan pas dekat baru nge-gas, itu boros. Mesin dipaksa kerja. BBM (Bahan Bakar Minyak) juga bakal terkuras,” ujarnya sambil mengamati anak didiknya berlatih Free Style.
Ketika berbelok pun, ia menyarankan agar jangan berbelok terlalu tajam.
“Kalau terlalu tajam, gesekan ban dengan jalan terlalu besar. Mesin bekerja ekstra, jadi bahan bakar juga ekstra,” jelasnya.
Dengan demikian kondisi berkendara yang hemat, aman, nyaman dan ramah lingkungan akan tercapai.
“Sebenarnya, kunci sederhana dari Eco-Driving adalah fikiran. Kalo fikiran tenang, santai, dan rileks, maka berkendara pun bisa aman,” tutupnya. (Muf)