Aviation Security (Avsec) merupakan petugas garda terdepan pelayanan terhadap penumpang dan tentunya untuk memastikan tidak terdapat benda dan barang berbahaya masuk ke dalam bandara maupun ke dalam pesawat terbang.
Januari sampai dengan Februari 2016, Avsec Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) telah berhasil menggagalkan berbagai upaya penyeludupan, mulai dari penyeludupan satwa langka, narkoba, hingga senjata api.
PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soetta mencatat sedikitnya 9 kasus percobaan penyeludupan satwa yang berhasil digagalkan oleh Avsec, narkotika sebanyak 2 kasus, serta kasus lainnya yang meliputi senjata tajam dan senjata senjata api.
Manager Humas dan Protokoler Bandara Soetta Yudis Tiawan menjelaskan, petugas Avsec sangat berperan penting dalam menjaga keselamatan penerbangan dan memastikan barang bawaan penumpang tidak terdapat barang berbahaya dan barang terlarang yang melanggar undang-undang keselamatan penerbangan.
“Peran petugas kami (Avsec) dalam dunia penerbangan sipil sangatlah penting, dalam hal ini untuk menjaga keselamatan penerbangan dan mencegah timbulnya hal-hal yang dapat mengancam pengguna jasa dan penumpang pesawat,” katanya kepada tangerangonline.id di Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (15/3/2016).
Selama 2 bulan sambung Yudis, petugas Avsec Bandara Soetta telah berhasil menggagalkan berbagai upaya penyeludupan, seperti Kura-Kura Moncong Babi, baby lobster, ular Burmese Python yang merupakan satwa dilindungi.
“Tidak hanya itu, upaya penyeludupan narkoba dan senjata api juga berhasil kami cegah, karena itu merupakan barang terlarang dan dapat mengancam keselamatan penerbangan,” bebernya.
Dikatakannya, pada tanggal 4 Januari 2016 lalu, petugas Avsec menggagalkan upaya penyeludupan 1 unit Senjata Api jenis FN dengan 9 peluru tajam yang dibawa oleh calon penumpang berinisial WW (44) eks penumpang Garuda Indonesia GA 657 saat akan melanjutkan perjalanannya menuju Singapura melalui Bandara Soetta.
“Saat akan memasuki area check ini, petugas mendapati senjata api berikut peluru yang disimpan dalam tas punggung pelaku, saat diperiksa pelaku mengaku terbawa dari Jayapura. Karena dapat mengancam keselamatan penerbangan, petugas Avsec menyerahkan pelaku dan barang bukti kepada BAIS TNI,” ungkapnya.
Selain senjata api dan narkoba kata Yudis, petugas Avsec juga sering disibukkan oleh ulah iseng dari calon penumpang pesawat. Seperti candaan membawa bom yang sangat meresahkan pengguna jasa sering dilontarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Selama dua bulan, kami mencatat sebanyak enam kasus candaan soal bom. Pelakunya tidak hanya calon penumpang laki-laki, perempuan juga ada. Bahkan satu diantaranya masih gadis, saat dilakukan pemeriksaan (Body Search) ia mengaku membawa bom,” urainya.
Kendati hanya bercanda lanjut Yudis, pelaku yang iseng tersebut tetap diproses sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedures) yang berlaku.
“Setelah kita amankan, terhadap calon penumpang tersebut diminta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya,” tandasnya. (Rmt)