Sangat memilukan melihat kehidupan seorang bapak yang mencari nafkah sebagai tukang becak bernama Karya Efendi (48). Dia harus banting tulang menafkahi istri dan enam anaknya.
Pria yang akrab dipanggil Fendi ini sudah puluhan tahun mengais rejeki sebagai tukang becak. Namun karena sosok Fendi seorang laki-laki tegar, ulet, tabah dirinya tetap semangat untuk mencari nafkah. Dalam kehidupan serba kekurangan Efendi selalu pasrah pada keadaan nasibnya.
“Saya harus berfikir keras untuk bisa bertahan hidup dan membesarkan anaknya dengan jerih payahnya sendiri. Bahkan saya harus mencari tambahan dengan bekerja sebagai juru parkir dan membantu memungut bola tim sepakbola,” keluhnya kepada tangerangonline.id, Kamis (24/3/2016).
Meski dirinya bekerja sebagai tukang becak, juru parkir dan bantuin memungut bola, keluarga Fendi masih saja serba kekurangan.”Penghasilan saya tidak menentu kadang-kadang pulang bawa uang tapi sering juga tidak bawa uang sehingga sering berantem sama istri,” ungkapnya.
Diakui pria yang tinggal di Jalan Metrologi, Kelurahan Tanah Tinggi, RT 02, RW 08 Gang Macan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang ini penghasilan yang bisa dibawa pulang setiap hari rata-rata sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Penghasilan tersebut didapar melihat tingkat keramaian sebagai tukang becak dan juru parkir.
“Kalau penghasilan dari pemungut bola tidak menentu kalau dikasih bisa dapat Rp 20 ribu, tapi bisa juga tidak dapat sama sekali,” terangnya.
Melihat kondisi rumah Fendi sangatlah prihatin, karena lantainya masih tanah dan dalam rumah tidak ada barang-barang satupun seperti TV, Lemari baju, bangku dan lainnya. Sementara atap rumah sudah rusak parah. Sehingga kalau lagi hujan keluarga Fendi tidak bisa tidur karena banjir.
“Kalau tidak ada uang, terpaksa saya meminjam sama orang lain. Soalnya keluarga saya tidak ada yang prihatin sama keluarga saya,” tandasnya. (ES)