Perempatan Viktor di antara Kelurahan Babakan Kecamatan Setu dan Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rupanya punya cerita yang cukup menarik tentang asal-usul nama yang pada pertengahan tahun 1980 disebut dengan perempatan Setu.
Penamaan ‘Viktor’ saat ini lebih populer dikenal masyarakat ketimbang nama perempatan Setu. Bukan tanpa sebab, nama perempatan yang menjadi penghubung ke beberapa wilayah di Kota Tangsel itu berubah.
Salah seorang warga yang tinggal di dekat perempatan Viktor, Makmur Sarmada, menceritakan asal-usul yang menjadi dasar penamaan perempatan Viktor. Ia menuturkan, sekitar tahun 1987 sebuah bioskop berdiri megah yang saat ini berada tepat di sisi jalan menuju Kelurahan Babakan.
“Sebelum didirikan bioskop orang tahunya perempatan Setu,” ucapnya kepada tangerangonline.id, Selasa (17/5/2016).
Dikatakannya, sekitar tahun 1987 sebuah bioskop yang bernama Victory didirikan, yang saat ini bioskop tua itu berada tepat di sisi jalan menuju Kelurahan Babakan.
“Pas ada bioskop Victory, barulah mulai orang pada bilang perempatan Viktor,” ungkap pria yang pada saat duduk di bangku SMP turut menjadi juru parkir di bioskop itu.
Pada masa itu, lanjut Makmur, orang dari luar wilayah Setu yang hendak nonton di bioskop Victory dengan menggunakan angkutan umum saat berhenti selalu menyebut perempatan Viktor.
“Orang dari luar Setu yang mau nonton kalau naik angkot berhentinya bilang kiri bang di perempatan Viktor, lama-lama jadi orang bilang perempatan Viktor,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan mantan Lurah Buaran, Muhdini. Ia membenarkan asal-usul nama perempatan Viktor itu bermula atas didirikannya sebuah bioskop yang bernama Victory yang sangat terkenal pada waktu itu.
“Iya karena ada bioskop Victory itu namanya jadi viktor, bahkan ada juga yang bilang nama viktor itu adalah kepanjangan dari vikiran kotor itu juga berkaitan dengan adanya bioskop Victory yang pada saat malam (midnight) kerap memutarkan film panas dewasa, jadi terkenal dan kadang diplesetkan seperti itu,” seloroh Lurah Buaran yang menjabat pada tahun 2008-2012 itu. (Bar)