Musim hujan yang mengguyur Kota Tangerang Selatan beberapa hari ini menyebabkan sebagiantitik di Kota Tangsel banjir dan menarik minat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel, Drajat Sumarsono melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Salah satu sidak yang dilakukannya yaitu daerah Kecamatan Pamulang. Dari hasil sidak yang dilakukannya, terdapat 3 permasalahan pokok yang menyebabkan kerawanan banjir.
Pertama, eksisting saluran air yang kurang baik. Kedua, masih banyaknya developer yang membuat drainase yang hanya menguntungkan wilayah pembangunannya tanpa menghiraukan dampak buruk di luar wilayahnya. Ketiga, tingkat kesadaran masyarakat yang minim terhadap fungsi drainase atau saluran air. Ini dibuktikan masih banyaknya bangunan liar (bangli) di atas drainase atau kali serta pembuangan sampah yang sembarangan.
Persoalan ini juga yang membuat anggota DPRD asal PDIP ini berinisiasi membuat regulasi yang mengatur penataan drainase yang berada di Kota Tangsel. Agar setiap pembangunan tidak tampak sebatas membangun saluran air, tapi juga memperhitungkan dampak positif dan negatifnya.
“Solusinya pertama, pemerintah harus membuat regulasi terkait drainase dan saya sudah menyampaikan ide dan gagasan untuk Raperda Sistem Drainase Terpadu atau Penataan Drainase kota, Insya Allah Raperda tersebut sudah dapat dipansuskan pada bulan Agustus yang akan datang,” kata Drajat Sumarsono kepada tangerangonline.id, Senin (25/7/2016).
Ia juga menegaskan kepada pemerintah kota untuk dapat menertibkan bangli di atas kali yang menyebabkan fungsi drainase menjadi terganggu. “Harus ada gerakan yang masif dari pemerintah yang melibatkan warga Tangsel terkait dengan kebersihan dan anjuran tidak membuang sampah ke kali,” tegasnya.
Dengan adanya regulasi ketegasan pemerintah kota serta kesadaran dari masyarakat Tangsel, persoalan banjir yang kerap menghantui ketika hujan tidak akan terjadi lagi. “Solusi itu dijalankan saya yakin banjir di Tangsel tidak akan terjadi lagi,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel Retno Prawati mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan dan memperbaiki setiap saluran air yang mengakibatkan banjir.
“Kita akan terus memantau titik banjir yang berada di Tangsel. Untuk saat ini persoalan banjir sebenarnya sudah semakin terselesaikan. Maka dari itu, kami juga menyediakan pelayanan pengaduan melalui aplikasi berbasis android SIMANJA TANGSEL. Jadi masyarakat dapat mengadukannya dan pihak kami akan bergerak maksimal untuk membenahinya,” katanya saat dihubungi.
Ia juga berharap masyarakat juga memberikan partisipasinya dalam menangani banjir seperti tidak membuang sampah pada saluran air dan menjaga kondisi saluran air dengan baik agar berfungsi secara maksimal.
Diketahui, lokasi rawan banjir dalam sidak tersebut adalah Jalan Garuda, RW 07, Kelurahan Benda Baru, Kali di Jalan H. Rean Raya dan kali di perumahan Serua Makmur. (Abi)