Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) memanggil seluruh kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Ikan.
Sebanyak 47 kepala UPT dari seluruh wilayah Indonesia hadir dalam rapat teknis dengan tema mewujudkan program prioritas dan anggaran Badan KIPM di tahun 2017 yang efektif, efisien dan transparan itu.
“Kita mau menyusun anggaran dan rencana kegiatan untuk tahun 2017, dengan bloking anggaran yang diberikan kepada Karantina oleh Kementerian (Kelautan dan Perikanan), kita harus menyusun untuk mengejar target yang menjadi tugas Karantina dibagi ke semua pelaksana kita kantor wilayah 47 lokasi seluruh Indonesia,” kata Kepala Badan KIPM kepadatangerangonline.id di Balai Karantina Ikan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (27/7/2016).
Adapun yang menjadi prioritas Badan KIPM untuk tahun 2017 diantaranya, pembangunan Laboratorium Penguji KIPM yang memenuhi persyaratan, sertifikasi mutu produk ekspor, sertifikasi kesehatan ikan ekspor, Pengendalian penyakit ikan Karantina, pengendalian jenis ikan (dilindungi, dilarang dan invassif).
“Tentu saja program prioritas kita adalah pelayanan terhadap masyarakat, karena pelayanan ini menjadi sangat penting dan itu akan memberikan dampak yang besar kepada negara, karena sebagian dari kegiatan itu akan menjadi pendapatan negara,” sebutnya.
“Penerapan program tersebut akan menghasilkan keuntungan, dimana akan ada ekspor, perdagangan yang baik karena sudah ada sertifikat-sertifikat yang menjadikan jaminan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar ISO atau kriteria yang harus dilakukan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Rina mengaku memiliki tugas khusus untuk melakukan perbaikan dan pengembangan pintu masuk dan keluar di daerah perbatasan Indonesia.
“Selain itu, kita juga mempunyai tugas khusus untuk mengembangkan exit dan entry Point di wilayah-wilayah perbatasan negara, dimana pada tahun depan terdapat 12 lokasi. Kita akan perbaiki, karena itu merupakan jendela Indonesia untuk negara tetangga,” ujarnya.
Kendati ada pengurangan anggaran untuk tahun 2017, Rina berharap hal itu tidak akan mengganggu kinerja pegawai yang dipimpinnya.
“(Dengan adanya pengurangan anggaran) kami berharap kinerja kami tidak akan terganggu, makanya kami mengejar efisiensi. Dibuat sedemikian rupa, kalau target utama harus dikejar, selanjutnya komponen-komponen pendukung kita evaluasi,” tandasnya. (Rmt)