Seorang penumpang Lion Air JT-280 rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) – Kuala Lumpur terpaksa diamankan petugas. Penumpang berinisial YS (25) itu diturunkan dari pesawat setelah bergurau menyebut ada bom di dalam pesawat tersebut.
Ulah penumpang itu bahkan membuat kekacauan yang mengakibatkan penerbangan dengan nomor registrasi PK-LJV itu terlambat (delayed). Sebab, seluruh penumpang dan bagasi harus diturunkan dari dalam pesawat.
Saat dikonfirmasi, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro membenarkan peristiwa tersebut.
“Pesawat JT-280 yang mengalami delayed dikarenakan ada gurauan bom (bomb joke) dari seorang penumpang laki-laki berinisial YS (25) dengan nomor kursi sesuai boarding pass yaitu 9E,” kata Danang kepada tangerangonline.id melalui keterangan tertulis, Minggu (27/5/2018).
Dalam gurauannya, YS mengatakan kepada penumpang lainnya bahwa ada bom di pesawat ketika dalam proses masuk ke pesawat (boarding). Awak kabin dan beberapa penumpang lainnya mendengar ungkapan YS tersebut.
Danang menjelaskan, untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, pilot beserta seluruh kru berkoordinasi dengan menjalankan prosedur tindakan berdasarkan standar penanganan ancaman bom (standard security bomb threat procedures).
“Seluruh penumpang, barang bawaan dan kargo, dikembalikan ke terminal keberangkatan untuk dilakukan tahapan pengecekan ulang kembali (screening),” ujar Danang.
Dalam hasil pemeriksaan, tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain mencurigakan di pesawat, yang dapat berpotensi membahayakan penerbangan.
“Untuk lebih menjamin keselamatan, Lion Air mengganti pesawat pada penerbangan JT280 dari Boeing 737- 800NG (B378) registrasi PK-LJV ke Boeing 737-800NG registrasi PK-LOP. Lion Air menegaskan, bahwa kedua pesawat tersebut dinyatakan laik terbang dan aman (safety),” jelas Danang.
Danang menyebut, pesawat lepas landas pukul 14.15 WIB dari jadwal terbang semula pukul 11.40 WIB dan telah mendarat di Kuala Lumpur pukul 17.01 MYT, dengan membawa 127 penumpang dewasa dan enam anak-anak.
“Lion Air telah menyerahkan YS ke pihak berwenang (kepolisian) bandar udara, dengan didampinngi Avsec Lion Air Group serta Avsec Angkasa Pura II untuk dilakukan proses penanganan lebih lanjut,” pungkasnya. (Rmt)