Menyambut Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia (RI) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menggelar parade budaya dan pentas seni angklung di Terminal 3 Keberangkatan pada Selasa (16/8/2023).
Suasana kemerdekaan semakin terasa dengan adanya panggung bernuansa Ir Soekarno dan Muhammad Hatta yang memproklamirkan Hari Kemerdekaan RI di area check-in Island C.
Parade budaya ini dimulai dengan membentangkan bendera Merah Putih yang diiringi lagu Indonesia Raya menggunakan alat musik Angklung yang dibawakan oleh Muhibah Angklung asal Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir didampingi oleh semua Direksi PT Angkasa Pura II yang mengenakan pakaian khas daerah dari berbagai provinsi di Indonesia.
Bahkan parade budaya dan pertunjukan angklung ini pun menjadi perhatian penumpang pesawat yang akan berangkat. Tifak sedikit turis asing juga mengabadikan kegiatan tersebut.
“Sejak awal ketika saat itu saya menginisiasi, saya ingin menjadikan airport ini sebagai etalase kebudayaan. Itu sudah berjalan sebenarnya, waktu itu ada di Jogja, Jakarta, Bali, eh (ada) Covid. Akhirnya berhenti, tapi alhamdulillah sekarang mulai lagi karna memang tingkat penerbangan traffic dari Jakarta sudah luar biasa,” kata Erick Thohir.
Erick mengatakan bahwa, selain untuk menyambut peringatan kemerdekaan RI, parade budaya ini bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia ke turis asing yang ada di bandara, juga untuk mengingatkan generasi muda Indonesia agar mencintai kebudayaan Indonesia.
“Kembali, ingatkan kembali kepada generasi muda, harus cinta budaya, mereka ini masa depan kita, nasionalisme harus jadi pijakan. Seperti orkestra angklung ini adalah diorama kebangsaan, tiap-tiap angklung berbeda nada, tapi kalau disatuin indah banget. Nah, itulah Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, parade budaya dan pentas seni angklung sengaja digelar pada saat pergerakan penumpang rute Internasional tengah padat. Dimana, terdapat 32 jadwal penerbangan yang didominasi penerbangan internasional pada pukul 16.00 – 17.00 WIB.
“Kurang lebih, ada 14 domestik dan 18 internasional selama 1 jam ini, sore sampai malam itu, internasional. Tidak kurang di sini itu sekitar 2 ribuan penumpang, banyak turis dari luar juga. Artinya cukup banyak (untuk) bagian dari sebuah promosi dan sosialisasi budaya Indonesia saya rasa bagus,” tutur Awaluddin. (Rmt)