Beranda Berita Warga Berjilid-Jilid Demo BRIN, Akhirnya Penutupan Jalan Dibatalkan

Warga Berjilid-Jilid Demo BRIN, Akhirnya Penutupan Jalan Dibatalkan

0
Warga demo bein
Foto : salah satu atribut demonstrans menolak rencana penutupan Jalan Raya Serpong - Parung

Warga Kecamatan Setu dan sekitarnya kembali menggelar aksi demontrasi jilid III di Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa (23/4/2024).

Aksi itu buntut penolakan dari rencana penutupan Jalan Raya Serpong-Parung tepatnya di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie.

Tampak para massa pendemo kali ini dalam jumlah yang lebih banyak dengan membawa atribut aksi bertuliskan penolakan rencana BRIN.

Tak sedikit pula aparat pengamanan dari Satpol PP Kota Tangsel dan kepolisian bersiaga mengamankan aksi unjuk rasa.

Sebelumnya, aksi jilid I pada tanggal 5 April 2024 warga menyampaikan penolakannya namun salah satu mengaku perwakilan BRIN akan menyampaikan aspirasi ke pemangku kebijakan di BRIN.

Tidak mendapat jawaban, warga kembali berdemo (jilid II) menggeruduk BRIN dan sempat memblokade jalan pada 18 April 2024. Aksi ini pun akhirnya menempuh jalur mediasi.

Sayangnya pada aksi jilid II, mediasi dari pihak BRIN diduga diwakili oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bukan dari pihak BRIN secara langsung.

Pada demo jilid III kali ini, warga dan BRIN akhirnya menemukan titik terang setelah melakukan mediasi kesekian kalinya. Pastinya, saat mediasi, warga langsung ditanggapi oleh pihak BRIN dan tidak diwakili oleh pihak mana pun.

BRIN BATALKAN PENUTUPAN JALAN

Koordinator Kawasan Sains dan Teknologi BJ Habibie BRIN, Ana Herlina mengatakan, pihaknya mengakomodir aspirasi masyarakat untuk tidak menutup akses jalan yang menjadi tuntutan masyarakat.

“Dengan kajian ini, saya putuskan hari ini bahwa tidak ada penutupan jalan. Yang sekarang terjadi adalah pengalihan jalan bagi kendaraan besar. Kendaraan kecil dan roda dua masih dapat melintas didepan wilayah BRIN,” katanya.

Ia juga meminta para warga untuk tidak kembali turun ke jalan untuk berdemontrasi melainkan menempuh jalur diskusi bilamana terjadi persoalan lagi.

“Tidak ada demonstrasi, tidak ada seperti ini, kita akan berdiskusi dan semua keputusan yang sudah kita sepakati sebelumnya itu akan saya jalankan,” imbuhnya.

Insya Allah kita doakan semuanya akan berjalan baik-baik saja dan Bapak-Ibu semua dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Terimakasih waktunya Bapak-Ibu semua,” pungkasnya.

RESPON WARGA TUNTUTAN DITERIMA

Warga menyambut baik kebijakan BRIN yang akhirnya membatalkan penutupan Jalan Raya Serpong-Parung meskipun akses jalan tersebut dibatasi yakni hanya dilalui oleh kendaraan kecil.

“Alhamdulillah kesepakatannya, bahwa jalan provinsi tidak jadi ditutup seperti itu,” ungkap Koordinatoor Aksi Nurhendra usai mediasi dengan BRIN, Selasa (23/4/2024).

Ia juga mengatakan perihal jalan alternatif (lingkar luar) yang dibangun dan dijelaskan oleh BRIN yaitu untuk mengurai kemacetan. Usai mendapat jawaban BRIN, para warga akhirnya membubarkan diri.

“Kita bubar hari ini karena sudah ada keputusan dari beliau bahwasannya pengkajian itu hanya untuk mengurai kemacetan, dan jalan ini (Jalan Raya Serpong-Parung) tetap digunakan. Hanya (kendaraan) tonase besar yang tidak bisa melintas,” tutupnya. (Riza)