Home Berita Pecinta Alam SMAN 1 Tangsel dan Gemar Mendaki Gunung

Pecinta Alam SMAN 1 Tangsel dan Gemar Mendaki Gunung

0

Satu Ciputat Pecinta Alam atau disingkat Sacapala merupakan kelompok pecinta alam SMAN 1 Tangerang Selatan (Tangsel) di Jl. Pendidikan No. 49 Ciputat. Sacapala beranggotakan para siswa pecinta lingkungan.

Ketua Sacapala, Gusti Widya, mengatakan salah satu ekstrakulikuler sekolahnya itu telah mengikuti beberapa kegiatan seperti temu tanam 500 pohon di Yayasan 2 Mei, temu tanam 3000 pohon di Gunung Gede, aksi sosial mencari sumbangan dana bencana asap Riau, dan Laskar lingkungan Tangsel tentang sampah biopori.

“Kemarin kita juga habis mengadakan Jumat Bersih di sekolah,” ujar siswi kelas 11 itu.

Ketika ditemui tangerangonline.id bersama dengan rekan-rekan satu angkatannya yaitu Ferdi, Andrian, Abu Bakar dan Dhoni, Gusti memberitahukan Sacapala dibentuk pada tanggal 13 September 1996 oleh para alumni sekolahnya terdahulu.

Sacapala pernah mengikuti beberapa kegiatan lomba seperti lomba climbing, trail run, dan orientary (navigasi darat seperti membaca kompas).

Selain itu, Gusti pun menerangkan kegiatan Sacapala lainnya seperti flying fox, wall climbing, naik gunung, susur goa, humadity, rafting, navigasi darat, botani, survival serta rutin mengadakan latihan fisik dan materi dua kali seminggu.

“Kami juga belajar tentang organisasi dan kepemimpinan dan cara membuat lembar pertanggung jawaban (LPJ), sehingga memudahkan bila ada tugas sekolah seperti karya tulis,” terangnya.

Selain cinta lingkungan, alasan lainnya Gusti dan kawan-kawan mengikuti ekstrakurikuler pecinta alam adalah gemar naik gunung.

“Hal paling menarik itu naik gunung. Pengalaman makan bareng, mengenal sifat satu sama lain, sesama pendaki disana juga saling tolong menolong kayak ngasih minum meski tidak kenal,” ujar Wakil Ketua Sacapala, Andrian.

Meski banyak pertentangan mengenai bahaya yang ditimbulkan mengikuti kegiatan pecinta alam, Gusti dan kawan-kawan malah lebih banyak merasakan manfaat positif.

“Merasa lebih bertanggung jawab, contoh kecil kalau dulu disuruh orang tua ke warung gamau, setelah masuk pecinta alam jadi mau karena belajar menghargai dan menghormati orang yang lebih tua,” ujar salah satu anggota Sacapala, Dhoni menimpali.

Gusti menambahkan untuk tidak takut mengikuti kegiatan pecinta alam karena kegiatan mencintai lingkungan dan melihat keindahan alam adalah kegiatan yang dapat menghindarkan remaja seusianya terjeremus pada hal-hal negatif.

“Karena disini tuh dibentuk sikap dan mentalnya, terhindar dari sifat-sifat labil,” tambahnya.

Gusti pun berharap kepada siapapun yang masih menilai kegiatan pecinta alam negatif untuk membuka mata. Seperti kecelakaan diatas gunung, bukan berarti terjadi karena organisasi pecinta alam yang diikuti.

“Karena naik gunung juga ada ketentuannya. Bisa aja terjadi karena Human Error. Jadi.. Jangan kurang piknik,” pungkas Gusti menutup perbincangan dengan tangerangonline.id. (Ayu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here